Sonora.ID - Meski zaman semakin maju dan jajanan kekinian kian menjamur, banyak orang yang masih mencari jajanan pasar yang dijual di pasar atau di toko.
Jajanan pasar adalah makanan pangan khas dari nenek moyang dan biasanya digunakan untuk acara atau tradisi. Disebut jajanan pasar karena banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional.
Beberapa jajanan pasar yang populer seperti sosis solo, pastel, klepon, kue lumpur, nagasari, kue putu, gethuk, dan masih banyak lagi.
Hampir di seluruh penjuru Indonesia pasti ada jajanan pasar yang kerap diburu masyarakat maupun penikmat kuliner.
Namun sayangnya, ada bahaya tersembunyi di balik jajanan pasar. Meski terlihat tradisional dan dibuat manual dengan tangan, beberapa jajanan pasar bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Banyaknya komposisi atau kandungan di dalamnya kerap memicu berbagai penyakit, mulai dari obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.
Dalam jajanan pasar terdapat karbohidrat sederhana cepat meningkatkan kadar gula darah, sehingga lonjakan gula darah akan terjadi pada mereka yang suka mengonsumsi makanan manis.
Berbeda dengan karbohidrat kompleks, seperti apel, sereal dan sayuran, yang membutuhkan waktu untuk dicerna sehingga tidak menimbulkan lonjakan kadar gula.
Gula juga dapat memicu suatu reaksi yang dinamakan advance glycation end products (AGEs). Reaksi ini dapat membawa dampak penyakit diabetes dan jantung koroner.