Geliat Kabupaten Bantul Menjadi Daerah Kreatif Berskala Internasional

27 Juli 2022 11:35 WIB
Acara seremoni ekspor Desa Sejahtera Astra (DSA) Kriya, di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (26/7/2022)
Acara seremoni ekspor Desa Sejahtera Astra (DSA) Kriya, di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (26/7/2022) ( ok. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul)
 
 
Bantul, Sonora.ID - Dalam sebuah acara, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, menargetkan wilayahnya menjadi daerah kreatif yang berskala internasional
 
"Di Kabupaten Bantul keberadaan pelaku industri kreatif cukup banyak. Dari data kami, ada 75 sentra industri dan 44 di antaranya adalah industri kreatif. Karenanya kami menargetkan menjadi daerah kreatif berskala internasional," ucap Agus saat menghadiri seremoni ekspor Desa Sejahtera Astra (DSA) Kriya, di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, DI Yogyakarta Selasa (26/7/2022). 
 
"Dari jumlah itu, ada sekitar 128 ribu pelaku UMKM," ungkap Agus yang dikutip dari siaran persnya.
 
Agus memaparkan, meski luas wilayah Bantul hanya 503 km persegi, namun dengan banyaknya pelaku industri kreatif ini, tidaklah heran Bantul menjadi daerah dengan ekspor tertinggi di DI Yogyakarta.
 
 
"Kami terus berupaya, karena Bantul ingin punya brand, jadi kota/kabupaten kreatif versi UNESCO," kata Agus.
 
"Salah satu kendala adalah bahan baku lokal. Sejauh ini memang masih minim bahan bakunya dalam industri kreatif. Kami perlu di-support lah mengenai bahan baku ini, dan sampai sekarang kami masih mendatangkannya dari luar daerah," ungkapnya.
 
Padahal, lanjut Agus, dengan ketersediaan bahan baku lokal, akan memaksimalkan potensi industri kreatif. 
 
"Alhamdulillah sekarang ini ada support dari Astra. Kami berharap kegiatan ini sinergi dan bisa membentuk ekosistem baru. Usaha akan lancar, ketika ekosistemnya lengkap," tutur Agus.
 
Dirinya optimis jika para pelaku industri kreatif Bantul mendapat bantuan, utamanya bahan baku lokal, dari berbagai pihak.
 
 
"Bila ini berkesinambungan, kami akan berjaya dari tingkat hulu hingga hilir. Bahkan jika ada ekosistem yang besar di tingkat nasional ini, ekonomi Indonesia bisa lebih maju. Sehingga tidak sendiri-sendiri, sasarannya akan tepat," tegasnya.
 
Di acara yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, PDTT, Harlina Sulistyorini, memaparkan bahwa desa-desa di Indonesia ini harus berkembang. 
 
"Di DI Yogyakarta ini ada 392 desa, yang statusnya mandiri ada 184. Ke depan semoga ada lagi 200 desa mandiri," ucap Harlina.
 
"Salah satu kunci penguatan desa ini adalah berkolaborasi dengan pihak lain. Tidak bisa jika hanya sendiri saja," imbuhhya.
 
Untuk penguatan tersebut, dia menyebut desa bisa melakukan pengembangan BUMDes. 
 
"Tata kelola ekonomi desa ditingkatkan, BUMDes. BUMDes mempunyai standing legal posisi yang kuat utnuk penguatan dari hulu dan hilir. Termasuk untuk pemenuhan bahan baku tadi," ujarnya.
 
Sementara itu, penasehat Dharma Wanita Kemenparekraf, Nur Asia Uno, menjelaskan, pemasaran dan inovasi industri kriya Indonesia sangat pesat. Salah satunya terbukti dari ekspor yang tinggi dari kriya dan fashion.
 
 
"Perhiasan, perak, tenun, dan keraninan tangan lainnya," katanya. Dia pun mengapresiasi program DSA.
 
"Melalui program DSA, Astra berhasil membina dan menggali potensi kreatif desa. Ini membangkitkan perekonomian masyarakat desa," tutur Nur Asia Uno
 
Dia pun menyebut, program ini jadi jawaban dari sulitnya pemasaran ekspor produk kriya. 
 
"Dengan kualitas bagus, kita bisa menang di tingkat dunia, dan punya pelanggan loyal," katanya.
 
Usai acara, Head of Social Engagement Astra, Triyanto, mengatakan, sejak 2018 DSA fokus mengembangkan potensi ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan produk unggulan. Hingga saat ini terdapat 930 DSA di 34 provinsi.
 
Program inipun telah mampu menyerap 16.345 tenaga kerja baru. "Pada kesempatan ini, dilakukan seremoni ekspor 18 jenis produk kriya senilai Rp788 juta ke 14 negara seperti Perancis, Jepang, dan Amerika Serikat," pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm