2. Djibouti
Djibouti mendapat manfaat dari lokasinya di Laut Merah, menjadikannya jembatan antara Afrika dan Timur Tengah.
Negara ini tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi dibandingkan negara-negara lain karena merupakan zona ekspor transportasi, logistik, dan layanan telekomunikasi ke dan dari Ethiopia pada Q3 dan Q4 2020.
Namun, negara ini bergantung pada Ethiopia dan lapangan pekerjaan tak banyak dibuka sehingga menjadikannya sebagai negara paling banyak pengangguran.
Menurut World Bank, data pengangguran di Djibouti mencapai 28,4%.
Baca Juga: Riset: 10 Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Beneran Nomor Satu
3. Eswatini
Eswatini menderita kemiskinan ekstrem dan tingkat prevalensi HIV/AIDS tertinggi di dunia, menurut CIA.
HIV/AIDS cenderung menyebabkan penurunan produktivitas yang substansial karena rumah tangga kehilangan tenaga kerja karena penyakit tersebut.
Akibatnya, setidaknya 25,8% dari populasi adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.
4. Palestina
Wilayah Palestina tepatnya di Tepi Barat dan Gaza saat ini menghadapi situasi ekonomi yang tidak berkelanjutan.
Ekonomi Palestina terus merasakan dampak dari kejatuhan ekonomi akibat wabah COVID-19 dan kebuntuan politik yang menyulitkan Otoritas Palestina untuk mengumpulkan pendapatan pajak pada tahun 2020.
Selain itu, pada tahun 2021, Gaza mengalami konflik bersenjata yang tak ada hentinya dengan Israel, merusak prospek ekonomi Palestina.
Baca Juga: Warganya Bar-bar Banget! 5 Negara Paling Tak Sopan di Dunia, Maaf Ada Indonesia
5. Botswana
Pada tahun 2021, Botswana menyaksikan pemulihan ekonomi sebesar 12,1% dengan pertumbuhan kuat yang diperkirakan sebesar 4,1% setelah dampak pandemi memudar.
Meski begitu, negara yang terletak di benua Afrika itu belum mampu menyingkirkan diri dari daftar negara paling banyak pengangguran.
Hingga 2021, tercatat bahwa tingkat orang yang menganggur di Botswana mencapai 24,7%.