Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengatakan pihaknya akan memperkuat ketahanan pangan di Kalbar dengan memfokuskan pertanian di kabupaten Sambas dan Kubu Raya, lantaran saat ini kedua daerah tersebut menjadi pusat produksi padi di Kalbar.
“Setiap tahunnya, dari sektor perkebunan dan sektor pertanian harus ada peningkatan, karena kita harus meningkatkan hasil produksi pertanian guna menjaga kebutuhan pangan daerah dan nasional,” kata Sutarmidji, Senin (1/8).
Ia menerangkan, selama ini Kabupaten Sambas dan Kubu Raya harus menjadi pusat produksi padi karena tidak semua daerah cocok dengan semua jenis tanaman.
“Jadi, kita tidak boleh memaksakan suatu daerah untuk menanam padi semua, karenakarakteristik tanah di setiap daerah berbeda-beda. Namun, kita bisa mencari tanaman pangan lain yang bisa kita kembangkan yang disesuaikan dengan karakteristik tanah di setiap daerah,” ucapnya.
Ia menilai, dengan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota di Kalbar, dirinya yakin Kalbar akan mampu menjadi daerah penyangga kebutuhan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Sandiaga Uno Berpesan Agar Desa Wisata Kampung Melayu BML Kalbar Lestarikan Budaya
Menurutnya, jika program nasional food estate dilakukan di Kalbar, dia yakin produksi berasnya mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan warga IKN.
“Jika program nasional food estate dihitung secara valid, Kalbar bisa menghasilkan beras lebih dari yang dibutuhkan,” ujar Sutarmidji.
Potensi produk pertanian dan hortikultura di Kalimantan Barat sangat menjanjikan. Ia memberi contoh, dari 32 spesies durian terbaik di Indonesia 12 diantaranya dari Kalbar.
“Luas panen padi di Kalbar pada tahun 2020 sebesar 256,58 hektare, menurun 33,47 ribu hektare atau 11,54 persen dibanding tahun 2019. Jumlah produksi padi tahun 2020 sebanyak 778,17 ribu ton, turun 69,70 ribu ton dibanding tahun 2019,” tuturnya.
Baca Juga: Siasati Kekurangan Buku Nikah di Kabupaten/Kota, Kemenag Kalbar Lakukan Subsidi Silang