Sehingga, bukannya membersihkan hidung justru malah menambah kotor daerah hidung.
“Sebanyak 90 persen kuman, bakteri, dan debu menempel di tangan. Lalu pindah ke hidung,” ujarnya.
Jika bakteri jahat yang akhirnya bermigrasi ke hidung, maka infeksi akan makin parah. Bahkan akan mengancam struktur dan fungsi hidung itu sendiri.
Menjalar ke Otak
Dia juga menyampaikan, sekat antara lubang hidung kanan dan kiri (septum) yang merupakan tulang rawan akan mudah terinfeksi. Akibatnya, tidak hanya luka tapi bisa jadi abses (bisul) di hidung.
“Ini salah satu kasus gawat darurat di bidang THT. Jadi jangan terlambat ditangani,” ungkapnya.
Sebab septum yang terinfeksi berpotensi menjadi gangguan pada kranium (otak). Mulanya memang sekat itu berlubang, tulang ambrol ini dikenal sebagai saddle nose.
“Lalu kuman atau bakteri jahat menembus septum atas yang sudah bolong, terhubung ke otak. Infeksi kuman menyebar di otak, jadi radang otak,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengupil Ternyata Bisa Membatalkan Puasa Loh, Ini Penjelasan Ustaz
Cuci Hidung
Untuk itu, ia sama sekali tidak mengizinkan masyarakat mengorek hidung. Entah menggunakan tangan ataupun benda lain seperti cotton bud.
“Lebih baik dengan cuci hidung seperti yang sudah digalakkan Kementerian Kesehatan,” tegasnya.
Bukan dengan sembarang air, hidung dicuci pakai larutan isotonik. Lantas ia menyarankan memilih produk cuci hidung yang menggunakan air laut yang disterilkan.
“Minimal satu hari sekali cuci hidung. Disemprot ke hidung bergantian dengan cara kepala dimiringkan,” urainya.
Baca Juga: Awas, Kebiasaan Mengupil Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Serius