Sonora.ID - Indonesia sebagai bangsa yang besar saat ini sedang menuju bonus demografi, dan puncaknya diprediksi akan terjadi pada tahun 2030 mendatang.
Hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan September 2020, dari 270,2 juta penduduk Indonesia, 79,72% merupakan penduduk dengan usia produktif yang mayoritasnya merupakan Generasi Z, dan Milenial.
Berdasarkan data statistik tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) ingin memastikan, agar Indonesia dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan sebaik-baiknya.
Oleh sebab itu Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Ida Fauziyah menilai, pengembangan sumber daya talenta muda Indonesia merupakan kunci, apabila Indonesia ingin memanfaatkan momentum emas tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Untuk memastikan bahwa bonus demografi memberikan manfaat, maka kita harus bisa mengembangkan sumber daya generasi milenial untuk menjadi talenta muda yang unggul dan kompetitif," ujar Ida dalam kata sambutan pada Sidang Promosi Doktoral Muhammad Aditya Warman, anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan,yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (2/8/2022).
Ida menjelaskan, untuk mengembangkan sumber daya talenta muda Indonesia, saat ini Kemnaker fokus pada program-program yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi talenta-talenta muda Indonesia.
Pengembangan talenta-talenta muda Indonesia ini bahkan masuk dalam kebijakan strategis ketenagakerjaan, dengan harapan Indonesia untuk kedepannya dapat menghadapi berbagai tantangan di bidang ketenagakerjaan.
"Ini bertujuan agar talenta muda Indonesia dapat dimaksimalkan potensinya bagi kemajuan sektor ketenagakerjaan dan perekonomian," terang Ida, Selasa (2/8/2022).
Terkait dengan Sidang Promosi Doktoral Muhammad Aditya Warman, Menaker Ida Fauziyah meyakini jika hal ini dapat menjadi masukan yang berharga bagi pengembangan talenta di bidang ketenagakerjaan, sekaligus memberikan sumbangsih penting untuk dinamika dan perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Baca Juga: Dokter Hasto : SDKI 2022 Penting dan Jadi Indikator Kinerja BKKBN
"Semoga dengan diraihnya gelar tertinggi akademik ini dapat memberikan manfaat mulai dari lingkungan tempat kerja, dunia akademis maupun masyarakat umum," ujar Ida, Selasa (2/8/2022).
Sementara itu dalam keterangannya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta, agar seluruh elemen Bangsa Indonesia tidak hanya memikirkan keuntungan dari bonus demografi semata.
Pasalnya, berbagai permasalahan pasca mencapai bonus demografi dapat timbul.
Effendy pun menjelaskan, pasca suatu negara mencapai bonus demografi, usia produktif yang semula mendominasi akan bergeser menjadi usia tua, oleh sebab itu secara dini pemerintah harus dapat mengantisipasi hal ini.
"Saya khawatir betul kalau nanti kita memasuki ageing population ekstrem, yang produktif sedikit sekali. Sementara kita belum bisa maksimal memanfaatkam bonus demografi ini maka ini bisa menjadi middle income trap, terperangkap dalam penghasilan menengah," jelas Muhadjir dalam kata sambutan di Launching Commitment Family Planning 2030, yang diselenggarakan BKKBN dan UNFPA Indonesia, di Hotel Westin Jakarta, Senin (1/8/2022).
Baca Juga: Terkait Pemberlakuan NLE di Pelabuhan, Kemnaker Pastikan Tidak Menghapus Koperasi TKBM