Inflasi Juli 2022 Capai 1,21 persen, BI Sulsel Prediksi Masih Terkendali

3 Agustus 2022 16:20 WIB
Causa Iman Karana, kepala BI Sulsel dalam high level meeting TPID
Causa Iman Karana, kepala BI Sulsel dalam high level meeting TPID ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Inflasi Sulawesi Selatan pada Juli 2022 sebesar 1,21 persen dianggap masih terkendali.

Seperti dalam pandangan Causa Iman Karana, kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Sulsel. Pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus melakukan koordinasi.

"Kedepan inflasi Sulsel masih terkendali," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (3/8/2022).

Langkah itu bagian dari strategi pengendalian, utamanya melalui penjajakan Kerja sama Antar Daerah (KAD). Baik dari intra provinsi Sulsel maupun dengan provinsi di luar Sulsel.

Selain itu, pemantauan pasokan dan harga serta operasi pasar juga dilakukan baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi.

"Itu seiring dengan upaya yang dilakukan oleh TPID dalam menjaga kestabilan harga baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota," jelasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis inflasi bulanan Sulsel pada Juli 2022 sebesar 1,21 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,33% (mtm).

Kepala BPS, Suntono mengatakan dari 5 kota IHK (Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone) di Sulsel, inflasi bulanan tertinggi dialami oleh Kota Makassar sebesar 1,25 persen, sedangkan inflasi bulanan terendah dialami oleh Kota Watampone yaitu sebesar 0,52 persen.

Baca Juga: Dukung Pariwisata Pulau Rupat, Kepala BI Riau: Punya Potensi tapi Butuh Pembenahan

Secara tahun kalender, inflasi Sulsel tercatat sebesar 4,07 persen (ytd), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,9 persen. Sementara itu, inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 4,99 persen

Inflasi bulanan di Sulsel utamanya disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau; dan Transportasi dengan inflasi masing-masing sebesar 1,53% dan 3,48% (mtm).

Inflasi bulanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memiliki andil inflasi sebesar 0,46% yang utamanya dipengaruhi oleh kenaikan bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah karena terbatasnya pasokan dan belum masuknya masa panen raya.

Sementara itu, inflasi bulanan pada kelompok transportasi memiliki andil inflasi sebesar 0,40% utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga tarif angkutan udara seiring dengan kenaikan harga avtur dunia, peningkatan mobilitas masyarakat akibat libur sekolah/tahun ajaran baru, dan penyesuaian tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) oleh operator bandara.

Baca Juga: BPS Sumut: Cabai Merah Penyumbang Inflasi di Sumut Juli 2022

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm