Pontianak, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, menggelar Workshop Investasi Kalbar 2022 bertemakan “Optimalisasi Potensi Investasi untuk Kebangkitan dan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Kalimantan Barat” di Hotel Harris Pontianak, Rabu (3/8).
Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk dapat menyamakan persepsi dan memperkuat sinergi dalam rangka mendorong peningkatan investasi di Kalimantan Barat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusaini mengatakan, investasi menjadi salah satu kunci utama dalam pembangunan ekonomi daerah, tidak terkecuali di Kalimantan Barat.
Pada triwulan I 2022 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat tumbuh sebesar 4,05 persen (yoy). Sektor investasi berperan besar dalam pencapaian pertumbuhan tersebut dengan pangsa terbesar kedua setelah konsumsi rumah tanga yaitu sebesar 29,32 persen dari postur PDRB Kalimantan Barat.
“Pertumbuhan investasi tersebut terjadi baik pada nilai Penanaman Modal sing (PMA) maupun nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masing-masing tumbuh 106,4 persen (yoy)
dan 141,76 persen (yoy),” ujarnya.
Namun demikian, laju pertumbuhan investasi pada PDRB Kalbar triwulan I 2022 bisa dikatakan masih belum optimal yaitu sebesar 1,43 persen (yoy).
Agus mengaku, pertumbuhan ini masih jauh di bawah ekspor dan konsumsi rumah tanga yang tumbuh paling dominan di triwulan I 2022 yaitu sebesar 10,70 persen dan 3,50 persen (yoy).
Pandemi Covid-19 yang belum mereda masih menjadi tantangan dan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja investasi di Kalimantan Barat.
“Dari sisi ketersediaan proyek strategis, jumlah proyek strategis nasional yang ada di Kalimantan Barat masih relatif minim dibandingkan dengan provinsi lain. Beberapa proyek strategis nasional yang selama ini menjadi penyokong kinerja investasi di Kalbar seperti pembangunan refinery Alumina tahap 2 PT. Well Harvest Winning (WHW) dan Pelabuhan Kijing tahap inisiasi telah rampung pada paruh pertama tahun 2022,” terangnya.
Baca Juga: BPS Sumut: Cabai Merah Penyumbang Inflasi di Sumut Juli 2022