Sebagai informasi, kompetisi ini menyasar peserta jenjang Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Adapun mata pelajaran yang dikompetisikan yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk SD/MI serta tambahan IPS untuk SMP/MTs yang kesemuanya dilaksanakan secara tes teori dan observasi.
Dalam kesempatan ini, Kepala BPTI Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi melaporkan bahwa mulai tahun 2022, pelaksanaan OSN akan difasilitasi oleh BPTI selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikburistek.
“Meski di suasana pandemi, total peserta yang mengikuti jenjang SD sebanyak 272 siswa, di jenjang SMP sebanyak 525 siswa, bahkan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) juga turut serta dalam OSN 2022 yaitu Sekolah Indonesia Cairo,” urai Asep.
Asep menambahkan bahwasanya ajang OSN 2022 dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap sains dan matematika sekaligus sejalan dengan implementasi program Merdeka Belajar.
“Melalui OSN 2022, kita dapat mengidentifikasi serta terpilih talenta muda bidang sains dan matematika yang nantinya akan kita berikan pembinaan untuk mengikuti kompetisi/olimpiade tingkat dunia,” tegas Asep.
Dalam kesempatan terpisah, Dosen Universitas Negeri Jakarta selaku juri IPA jenjang SD, Riser Fahdiran, mengungkapkan bahwa antusiasme keikutsertaan peserta di tahun 2022 makin meningkat.
“Pendaftaran keikutsertaan tahun ini meningkat karena sekolah dapat mendaftar secara langsung, tidak banyak birokrasi yang dilewati,” tegas Riser mendorong peserta dan pendamping untuk tetap mengedepankan kejujuran saat berkompetisi.
Senada dengan itu, Ketua Juri IPS jenjang SMP, Rusfadia Saktiyanti Jahja menuturkan berbagai kendala yang dialami peserta saat melakukan penjurian daring.
“Kendala jaringan internet menjadi permasalahan di beberapa daerah karena di lomba IPS jenjang SMP terdapat penilaian video mandiri yang dibuat siswa secara kreatif mengenai kepekaan isu sosial di lingkungan sehari-hari. Selain itu isu plagiarisme juga mengemuka,” ucapnya.
Rusfadia berharap di masa mendatang pemerintah daerah dapat memasifkan informasi kompetisi sehingga semakin banyak di daerah di Indonesia yang mengirimkan perwakilan peserta.
Sementara itu, salah satu peserta OSN kategori Matematika jenjang SD, Naufal Syahbani sangat antusias untuk menjadi juara dengan semangat latihan yang luar biasa.
“Saya mempersiapkan diri dengan mengerjakan soal-soal latihan yang telah disiapkan oleh guru. Saya siap memperoleh medali emas,” pungkas pelajar kelas 6 SDN Olat Rarang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses.
(*Kilas Pemberitaan)
Baca Juga: Implementasi Kurikulum Merdeka Hadirkan Pengalaman Belajar Terbaik Siswa di Jember