Kejutan di Cabang Olahraga BOCCIA Asean Paragames 2022, Atlet Indonesia Banyak Cetak Sejarah

4 Agustus 2022 06:35 WIB
Atlet boccia Indonesia Suci Kirana Dewi melakukan lemparan dalam pertandingan melawan Juthamat Rattana asal Thailand di nomor Female Individual kelas BC3 cabang olahraga boccia 11th ASEAN Para GAmes 2022. Pertandingan ini digelar di GOR Fakultas Olahraga UNS, Rabu 03Agustus2022 INASPOC/Sofyan Adi./Ali
Atlet boccia Indonesia Suci Kirana Dewi melakukan lemparan dalam pertandingan melawan Juthamat Rattana asal Thailand di nomor Female Individual kelas BC3 cabang olahraga boccia 11th ASEAN Para GAmes 2022. Pertandingan ini digelar di GOR Fakultas Olahraga UNS, Rabu 03Agustus2022 INASPOC/Sofyan Adi./Ali ( Diskominfo Ska - Media Center APG 2022 - INASPOC)

Pertandingan hari ini terasa istimewa karena dia didukung langsung oleh orang-orang terpenting dalam hidupnya, yaitu ayah, ibu, serta adiknya. Ayahnya, Wuli Santoso, bahkan tak bisa menutupi rasa harusnya setelah Suci Kirana Dewi menyumbang medali perunggu.

“Saya sangat bangga sekali, ini adalah kebanggaan orang tua,” kata Wuli dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai orang tua, tentu tidak mudah merawat dan membesarkan anak dengan Cerebral Palsy. Namun dia menegaskan, dukungan penuh merupakan salah satu cara untuk membuktikan cinta keluarga terhadap Suci Kurnia Dewi. 

Sementara itu, adik Suci Kirana Dewi, Ragil Listyaningrum, mengaku tidak menyangka kakaknya bisa menjadi alet Indonesia dan meraih prestasi di kancah olahraga level internasional.

“Kami sama sekali tidak menyangka dia bisa sejauh ini, karena dia memiliki keterbatasan. Tapi saya sangat bangga dengan prestasi yang diukir olehnya,” tutur Ragil.

Bagi Suci Kirana Dewi sendiri, ini adalah pengalaman pertamanya bermain di ajang multi-event internasional, sehingga wajar jika ia merasa gugup. Apalagi karena banyak penonton yang datang langsung ke venue.

“Ini adalah turnamen internasional pertama saya, semoga saya bisa lolos ke Paralimpic dan mempersembahkan medali untuk Indonesia,” ucap Suci Kirana.

Suci Kirana Dewi sebelumnya mendulang emas saat bermain di Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) XVI Papua 2021. Setelah mengamankan medali pertamanya di tingkat Asia Tenggara, Suci Kirana Dewi memasang target tinggi untuk lolos main di Paralimpiade 2024 di Prancis.

Suci Kirana Dewi bertanding di nomor tunggal putri kelas BC3. Boccia merupakan olahraga yang belum terlalu populer di Indonesia, namun terus berkembang sejak perhelatan Asian Paragames 2018.

Baca Juga: Ingat Pesan Ayah, Pacu Maria Wilil Atlet Lempar Lembing Paragames Asal Papua

Kelas BC3 diperuntukkan bagi atlet yang memiliki hambatan fungsi lengan dan kaki, serta kurangnya kemampuan kendali tubuh karena mengidap gangguan otak maupun gangguan lain.

Kondisi fisik ini tidak memungkinkan atlet untuk menggenggam, melempar, ataupun mendoron bola ke lapangan. Oleh karenanya, atlet ini diperbolehkan menggunakan incline ramp atau bantuan asisten untuk mendorong bola.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm