Makassar, Sonora.ID - Neraca perdagangan Sulawesi Selatan mengalami surplus 63,26 juta dolar Amerika pada Juni 2022. Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar dibanding impor.
Kepala BPS Sulsel, Suntono mengatakan nilai ekspor mencapai 163,36 juta dollar pada Juni 2022 atau turun 12,53 persen jika dibanding bulan sebelumnya.
Tercatat, ada lima kelompok komoditas utama yang diekspor. Nikel dengan nilai terbesar yaitu 59,15 persen dari total. Disusul biji-bijian berminyak, besi dan baja, lak, getah dan damar serta ikan dan udang.
Sebagian besar ekspor ditujukan ke negara jepang dengan kontribusi 58,35 persen. Disusul Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan dan Timor Leste.
"Tiongkok (38,61 persen), Taiwan (1,93) persen, Korea Selatan (0,49 persen) dan Timor Leste (0,27 persen)," ujarnya belum lama ini.
Sedangkan, impor Sulsel mengalami penurunan. BPS mencatat nilainya sebesar 100,10 juta dollar Amerika pada Juni 2022.
"Itu turun sebesar 8,80 persen dibandingkan dengan impor Mei lalu sebesar 109,76 juta dollar," jelasnya.
Disebutkan lima kelompok komoditas utama yang diimpor. Terbesar yaitu bahan bakar mineral dengan distribusi 34,92 persen. Disusul olahan makanan hewan, gula dan kembang gula, gandum-ganduman, mesin atau mesin pesawat mekanik.
"Sebagian besar impor pada bulan Juni 2022 didatangkan dari Malaysia, Tiongkok,
Singapura, India dan Brazil dengan proporsi masing-masing 18,22 persen, 17,61 persen,
14,92 persen, 12,88 persen, dan 11,88 persen," tutupnya.
Baca Juga: BPS Sumut: Cabai Merah Penyumbang Inflasi di Sumut Juli 2022