Sonora.ID - Pemprov DKI Jakarta bersama Transjakarta menggelar kampanye stop pelecehan seksual di halte Harmoni central busway, Jumat (05/08/2022).

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo mengatakan kegiatan tersebut upaya untuk mencegah pelecehan seksual di layanan publik, khususnya transjakarta.

"Ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh transjakarta dan juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di layanan publik khususnya di transportasi seperti transjakarta," ucap Syafrin.

Pelecehan seksual yang terjadi di transjakarta pada tahun 2022 hingga bulan Agustus ini, sebanyak 9 kasus. Upaya pencegahannya, Pemprov DKI Jakarta membentuk Pos SAPA untuk pengaduan atau laporan.

"Untuk 2022, berdasarkan data saat ini. sudah terjadi 9 kejadian. Dan rangkaian upaya pencegahan terjadinya pelecehan di tempat umum Pemprov DKI telah membentuk Pos SAPA (Pos Sahabat Anak dan Perempuan)," lanjut Syafrin.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi DKI Bentuk Pos SAPA untuk Lapor Pelecehan Seksual

Sementara itu, transjakarta kembali mengoperasikan bus pink khusus perempuan sejak 25 Juli 2022, beroperasi di rute 3 (Kalideres-Pasar Baru) beroperasi mulai pukul 05:00-22:00 WIB.

"Mulai beberapa minggu lalu kami sudah mengaktifkan kembali bus pink, yang terakhir itu jalan di awal 2020. Jadi baru mulai beberapa unit yang kami operasikan di rute sepanjang koridor 3," kata Direktur operasi dan keselamatan PT. Transjakarta Yoga Adiwinarto saat kampanye stop pelecehan seksual, Jum'at (05/08/2022).

Selain kampanye stop pelecehan seksual, transjakarta juga mengampanyekan agar para korban berani lapor dan sesama pengguna layanan transjakarta untuk saling mengawasi.

"Dengan kampanye ini kami juga bukan hanya fokus untuk menambahkan jumlah armada bus pink, tapi juga kami mengampanyekan untuk lapor," lanjut Yoga

Dalam kampanye itu, transjakarta meminta pengguna layanan transjakarta untuk segera melaporkan atau menghubungi 1500 102 jika terjadi pelecehan seksual. 

Baca Juga: Luna Maya Ngamuk Ditawar Rp 200 Juta Sehari untuk Temani 'Sosok' Ini ke Luar Negeri: Sorry Gue Enggak Jualan!