Sonora.ID - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia hingga kini masih terus dikendalikan oleh pemerintah dengan cara melakukan subsidi. Hal ini seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Silatnas dan Ulang Tahun ke 19 Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, Jumat (6/8).
"Subsidi BBM yang diberikan pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) kini sudah terlalu besar yaitu mencapai Rp502 triliun," Jokowi.
Jokowi mengklaim tidak ada negara di dunia yang berani menggelontorkan dana subsidi sebesar itu.
Pemerintah pun rela menggelontorkan dana subsidi BBM sebesar itu demi menahan laju inflasi. Sebab jika harga BBM subsidi naik akan langsung mempengaruhi harga barang-barang lainnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Investasi Korea Selatan di Indonesia Mengalami Pertumbuhan
"Begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp 502 triliun yang tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," Jakowi.
Jokowi jug menyinggung terkait pemberian subsidi untuk Pertalite di Indonesia. Menurutnya, jika tidak disubsidi, harganya akan langsung melambung dan masyarakat akan melakukan demonstrasi besar-besaran.
"Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik dari Rp7.650, harga sekarang ini, kemudian naik jadi harga yang bener adalah Rp17.100, demonya berapa bulan?," ujar Jokowi.
"Naik 10 persen saja, demonya saya ingat dulu 3 bulan. Kalau naik 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Kasus Bullying dan Kekerasan Terhadap Anak-Anak Tidak Terjadi Lagi