Jakarta, Sonora.Id - Kegiatan riset di Indonesia telah berkembang sejak lama, dan menghasilkan banyak periset unggul, beserta produk risetnya. Sudah banyak hasil riset yang memberikan kontribusi, dan menawarkan solusi terhadap permasalahan bangsa, namun belum sepenuhnya sampai di ruang publik. Di titik inilah, peringatan Hakteknas berperan penting dalam mengingat, meneruskan, menggelorakan semangat, dan memasyarakatkan kegiatan riset.
Bulan Agustus, selalu menjadi bulan yang istimewa untuk masyarakat Indonesia. Pada bulan ini, seluruh masyarakat merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, bertema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Semangat kebangkitan, juga sejalan dengan peringatan Hakteknas.
“Hakteknas ke-27 mengusung tema Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi, karena kami sadar bahwa dua hal esensial ini masih menjadi tantangan besar bagi bangsa kita. Hari ini, dua bidang riset tersebut akan disampaikan oleh para nrasumber melalui Talk to Scientists yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hakteknas ke-27,” ucap Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko.
Baca Juga: Kepala BRIN: Kedaulatan Pangan dan Energi Menjadi Prioritas Utama BRIN
Lebih jauh Handoko menjelaskan, topik pangan diangkat karena BRIN menaruh perhatian besar, terhadap riset pangan dan pertanian. BRIN terus berupaya melakukan berbagai riset, untuk optimasi produktivitas pangan. “Memberikan kemudahan budi daya, melalui inovasi teknologi. Menciptakan varietas-varietas unggul, memberikan proteksi, serta riset dan inovasi lainnya,” lanjutnya.
“Termasuk teknologi pengemasan, untuk produk pasca panen. Kami sadar, bahwa negara kita begitu kaya dengan produk pangan, dan akan terus membutuhkan peran riset, untuk mengeskalasi produksi. Kami yakin, akan berujung pada kesejahteraan sosial,” katanya.
Energi, lanjut Handoko, juga menjadi bidang yang diangkat pada Hakteknas tahun ini, karena kebaruan riset energi, begitu menantang, dan ditunggu oleh sektor industri. Teknologi ini, sangat terkait dengan transportasi masa depan, yang menjadi kebutuhan primer bagi publik. “Tidak lepas dari presidensi G20, yang mengangkat tematik green energy. Selain itu, riset proses dan manufaktur, struktur, hidrodinamika, pengujian, produksi berkelanjutan, dan daur hidup, mempunyai potensi yang sangat besar, untuk menghasilkan ekonomi real,” ungkapnya.
“Perlu kami informasikan, bahwa selain kemerdekaan Republik Indonesia, dan Hakteknas, presidensi G20 masih akan terus menggema, hingga penghujung tahun ini. Sebuah momen yang tidak kalah penting, karena menjadi kesempatan bagi bangsa kita untuk membawa Indonesia menuju panggung dunia. Kami mengajak dan menyerukan kepada seluruh peserta webinar, untuk turut memberikan energi dalam menyukseskan gelaran G20, dan bidang riset juga, turut memberikan kontribusi,”tutupnya.
Menyikapi pentingnya memasyarakatkan dua sektor esensial tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai entitas riset nasional, akan menyelenggarakan Talk to Scientists (TTS), pada Selasa, 9 Agustus 2022 melalui kanal daring. Webinar TTS, merupakan kanal komunikasi sains, dalam menjembatani perkembangan riset terkini. Diupayakan agar dapat ditangkap oleh pemangku kepentingan, serta masyarakat umum, yang dikemas dalam bentuk paparan dan dialog.