Makassar, Sonora.ID - PLN memberikan bantuan senilai 70 juta dalam bentuk 500 bohlam kepada petani buah naga di Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk terus mendorong Electrifying Agriculture.
Salah satu petani yang mendapat bantuan tersebut adalah Lukman.
Berkat bantuan tersebut, pria berusia 53 tahun itu kini bisa meningkatkan produktivitas buah naganya hingga menghasilkan untung dua kali lipat.
Baca Juga: 9 Pekerjaan yang Berisiko Terkena Kanker, Mulai Pekerja Kantoran hingga Petani
Sebab, panen buah naga bisa dilakukan empat kali di luar musim berkat penerangan yang memadai.
"Biasanya, saya menerangi kebun buah naga sekitar 8 hingga 9 jam per hari selama 20 hari setiap bulan, yaitu pada periode Mei hingga Agustus setiap tahun saat musim panen usai. Selama periode tersebut, saya biasanya membayar biaya listrik senilai Rp12 juta," ujar Lukman dalam keterangannya.
Lukman mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan bohlam, panen hanya bisa mencapai 200 kilogram di luar musim puncak dengan pendapatan maksimal 4 jutaan saja.
Setelah adanya bantuan bohlam dari PLN, satu kali panen bisa menghasilkan 500 hingga 700 kilogram buah naga dengan pendapatan sekitar 10 juta sampai 14 juta lebih.
“Per kilo harga buah naga lebih mahal di luar musim karena produksi kurang. Hanya saya saja yang bisa panen karena pakai bohlam. Harganya bisa sampai Rp20 ribu ke atas. Sedangkan kalau musim hanya Rp10 ribuan saja,” jelasnya.
Secara total, Lukman mengaku bisa memperoleh total omset mencapai 56 juta. Dengan pendapatan tersebut, Lukman berhasil membiayai anak pertamanya hingga lulus S2.
Baca Juga: PLN Gelar Pelatihan Guna Tingkatkan Kapasitas Petani Kopi Sukadana