Selain itu, pekerjaan juga merupakan bentuk ikhtiar seseorang untuk menjemput rezeki yang sudah Sang Pencipta tetapkan dalam suratan takdirnya.
Maka dari itu, shalat dhuha di waktu yang mengganggu pekerjaan tidak boleh Anda lakukan karena bisa menyebabkan rezeki seret total.
Anda mungkin menjadi lalai dan abai terhadap tanggung jawab utama serta menyepelekan tanggung jawab yang dimiliki.
Terlebih, ketika Anda shalat dhuha delapan rakaat, maka semakin banyak waktu yang terpotong saat sedang proses menyelesaikan pekerjaan.
Ini membuat Anda harus sangat memperhatikan waktu pelaksanaan Shalat Dhuha agar tidak menyebabkan rezeki seret total di kemudian hari.
Baca Juga: Hajat Terkabul Secepat Kilat, Ternyata Ini Waktu yang Paling Mustajab untuk Bersedekah
Syekh Ali Jaber menyarankan Anda untuk menyesuaikan rakaat shalat dhuha agar tidak mengganggu pekerjaan.
Jika dirasa akan mengganggu waktu penyelesaian tanggung jawab, maka Anda bisa melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua rakaat saja.
Selain itu, Anda pun bisa melakukan shalat dhuha ketika sedang beristirahat atau berada di waktu luang ketika pekerjaan sedang tidak menumpuk.
Ingatlah bahwa menyelesaikan tanggung jawab adalah bentuk ikhtiar untuk membukan pintu rezeki agar tidak seret selain beribadah dan berpasrah diri.
Oleh sebab itu, Anda harus bisa menghindari shalat dhuha di waktu yang sudah disebutkan agar rezeki tidak seret total.