‘Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."
Berhubungan badan saat puasa
Berhubungan badan saat puasa adalah waktu yang dilarang. Sebab, saat puasa manusia diharapkan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu mereka.
Oleh sebab itu, berhubungan seks saat puasa sangat dilarang karena dapat membatalkan ibadah tersebut.
Tidak memulai hubungan seks dengan doa
Sebelum melakukan hubungan seks, Islam menganjurkan untuk berdoa sebelum melakukan suatu kegiatan, termasuk bercinta.
Rasulullah saw. bersabda: “Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: “Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”. Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya.” (Shahih Muslim No.2591)
Berhubungan badan dalam keadaan kotor
Sebelum berhubungan seks, ada baiknya suami dan istri membersihkan diri terlebih dahulu. Hindari bersetubuh dalam keadaan kotor.
Rasulullah pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?” Beliau menjawab, “Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).
Langsung berhubungan intim
Saat berhubungan seks, sebaiknya dimulai dengan pembuka terlebih dahulu. Rasulullah pun tidak menganjurkan langsung berhubungan seks.
Rasulullah bersabda, “Siapa pun di antara kamu, janganlah menyamai isterinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan. Selanjutnya, ada yang bertanya: Apakah perantaraan itu ? Rasul Allâh SAW bersabda, “yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis”. (HR. Bukhâriy dan Muslim).