Harnas UMKM 2022, Momentum Kebangkitan UMKM Tingkatkan Perekonomian Nasional

13 Agustus 2022 08:25 WIB
 Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kiri), Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kedua dari kiri) dan Gubernur Ridwan Kamil (tengah) saat jumpa pers di Harnas UMKM dan Sumsel Expo 2022 di Ciwalk Bandung, Jumat (12/8/2022).
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kiri), Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kedua dari kiri) dan Gubernur Ridwan Kamil (tengah) saat jumpa pers di Harnas UMKM dan Sumsel Expo 2022 di Ciwalk Bandung, Jumat (12/8/2022). ( )

Bandung, Sonora.ID - Kota Bandung didapuk menjadi tuan rumah Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Harnas UMKM) serta Sumsel Expo 2022 yang bertempat di Cihampelas Walk (Ciwalk) Kota Bandung dari 12-14 Agustus 2022.

"Harnas UMKM 2022 menjadi momentum dalam mengkonsolidasikan segenap sumber daya yang begitu besar dalam memajukan peran UMKM bagi perekonomian nasional," ucap Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki saat sambutan di pembukaan Harnas UMKM dan Sumsel Expo 2022 di Ciwalk Bandung, Jumat (12/8/2022).

"12 Agustus dipilih sebagai Harnas UMKM karena bertepatan dengan hari lahirnya Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta, yang merupakan peletak dasar ekonomi kerakyatan Indonesia, dan pada tahun 2016 diselenggarakan peringatan Harnas UMKM perdana yang dipusatkan di Yogyakarta," papar Teten.

Menurutnya, pemerintah terus berupaya merevitalisasi UMKM. Salah satunya dengan akan mendata setiap potensi yang ada di masing-masing daerah.

"Kita perlu data antar daerah, sekarang kita belum punya. Tahun ini kami targetkan 14 juta data UMKM. Jadi izin edar, sertifikasi halal, nomor induk berusaha, harus kita kebut, harus percepat," tegas Teten.

Baca Juga: Dukung UMKM di Solo, BPOM Segera Bangun Balai Besar untuk Pelayanan

"Kalau Rp400 triliun dibelanjakan ke UMKM, dapat membantu pertumbuhan ekonomi1,58 persen, atau menyerap lebih dari satu juta lapangan kerja, tanpa ada investasi baru," ungkapnya.

"Kita akan mengupayakan agar UMKM mudah mengakses permodalan. Perlu pendekatan inkubasi yang terintegrasi dengan pembiayaan dan pasar. Tak lagi hanya pelatihan," imbuhnya.

Selain itu, Teten juga mengatakan, bahwa UMKM harus terintegrasi dengan digitalisasi. Terlebih, menurutnya potensi nilai ekonomi digital pada 2030 mendatang dapat mencapai Rp5400 triliun.

"Saat ini lebih dari 10 persen di e-commerce itu produk impor. Jadi kita harus perkuat produksi kita, agar market digital yang besar ini dapat memberi manfaat. Apalagi penyelenggaraan pendidikan, properti, transportasi, dan kesehatan, sekarang berbasis teknologi. Ini wilayah UMKM yang harus kita perkuat," ungkapnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm