Kedatangan Portugis di Maluku awalnya disambut hangat oleh Raja dan masyarakat Maluku saat itu.
Seiring berkembangnya perdagangan, Portugis berusaha keras untuk mengamankan kendali perdagangan dengan Maluku.
Portugis lalu melanggar aturan yang telah disepakati dengan menerapkan praktik monopoli yang tidak sehat.
Penjajahan yang dilakukan oleh Portugis menyebar ke berbagai wilayah. Salah satu tokoh penting, Alfonso de Albuquerque.
Pendudukan Portugis berakhir pada 1602, saat pasukan Belanda datang untuk mengalahkan pasukan Portugis.
Spanyol (1521 - 1692)
Sebagai salah satu negara Eropa yang aktif melakukan pelayaran ke Asia Tenggara, Spanyol berhasil mencapai nusantara yang kaya akan rempah-rempah.
Portugis menganggap Spanyol melanggar hak monopoli Portugis, meski pada dasarnya mereka berada di wilayah perdagangan yang berbeda.
Portugis bekerjasama dengan Kerajaan Ternate, sedangkan Spanyol bekerjasama dengan Kerajaan Tidore.
Namun, masih ada persaingan perdagangan yang berkepanjangan antara kedua negara.