Kondisi ini disebut dengan 'hiperopia'. Adapun banyak tingkat rabun jauh, tergantung pada kemampuan mata dalam fokus terhadap objek jarak dekat.
Kendati begitu, sebenarnya rabun jauh bisa diatasi dengan kacamata atau lensa kota.
Akan tetapi, beberapa pengidap hiperopia pun harus menjalankan operasi refraktif untuk mengatasi rabun.
Baca Juga: Nastusha Nangis Karena Nggak Diajak Main, Ini Pelajaran Hidup yang Chelsea Olivia Berikan ke Anak!
Penyebab rabun dekat pada anak
Dikutip dari My Kids Vision, berikut penyebab rabun dekat pada anak.
1. Anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk melalukan banyak hal dengan jarak dekat, seperti membaca, bermain game komputer, menggambar atau menggunakan ponsel pintar dan tablet.
2. Perangkat genggam elektronik telah digunakan sejak balita sehingga meningkatkan paparan terhadap pekerjaan jarak dekat pada usia yang lebih muda.
3. Miopia bisa turun temurun, etnis, dan latar belakang keluarga seseorang dapat meningkatkan risikonya.
Penelitian menunjukkan hubungan antara etnis Asia dan perkembangan miopia yang lebih cepat, dengan prevalensi di seluruh dunia yang lebih tinggi pada kelompok orang ini.
4. Seseorang dengan salah satu orang tua rabun jauh memiliki tiga kali risiko miopia - atau enam kali risiko jika kedua orang tua rabun jauh
5. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih mungkin mengalami rabun jauh jika orang tua mereka menyelesaikan sekolah menengah atau melanjutkan ke universitas
6. Penglihatan di bawah atau dikoreksi berlebihan (kacamata yang salah, atau tidak memiliki kacamata saat dibutuhkan) telah terbukti meningkatkan onset dan mempercepat perkembangan miopia.
Baca Juga: Aset Milik Abramovich Resmi Dibekukan Pemerintah Inggris! Chelsea Harus Menerima Getahnya