Pontianak, Sonora.ID – Upacara peringatan HUT RI ke-77 di Halaman Rumah Radakng Kota Pontianak diikuti oleh beragama etnis nusantara yang ada di Kalimantan Barat.
Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar, Prof. Chairil Efendi, mengatakan, momentum upacara dengan berbagai etnis dapat lebih mempersatukan seluruh lintas etnis yang ada di Kalbar.
“Ini sesuatu yang luar biasa, di Kalbar ini kita tidak melihat lagi dari kelompok atau suku mana karena kita sudah satu kesatuan. Di momentum ini kita ambil untuk mempersatukan melihatkan kepada masyarakat bagaimana Pancasila, UUD 1945, dan NKRI,” ujarnya.
Para petugas upacara pun dilakukan oleh perwakilan etnis, seperti pembacaan UUD 1945 dilakukan oleh perwakilan dari etnis Jawa, kemudian pembacaan ikrar dilakukan oleh perwakilan etnis Bugis.
Upacara juga diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi di Kota Pontianak.
“Apel di Rumah Radakng ini menunjukkan kebersamaan kami. Bagaimanapun juga anak muda adalah harapan generasi penerus bangsa kita maka kita mengundang mahasiswa untuk apel supaya tau. Kita mengundang mahasiswa atau pemuda yang masuk dalam paguyuban, supaya mereka memiliki bangsa ini di hari kemerdekaan 17 Agustus,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak Kalbar, Jakius Sinyor, menyampaikan, kemerdekaan adalah hal yang patut disyukuri.
Baca Juga: 33 Anggota Paskibraka Pontianak Dikukuhkan, Edi Pesankan Tanam Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme
“Bangsa kita kan sudah dijajah sekian lamanya dan perjuangan memakan korban dari berbagai aspek dan kita dapat meraih kemerdekaan itu, oleh sebab itu kemerdekaan ini harus kita isi agar mereka bermakna untuk bangsa ini,” ucap Jakius.
“Perjuangan kita tidak mudah, tidak gampang disatukan, ada 17 ribu pulau, 700 bahasa, seribu lebih budaya, sesuatu yang mungkin bagi org mustahil, tapi kita bisa pertahankan,” imbuhnya.
Dengan upcara yang diikuti oleh 24 etnis di Kalbar, ia berharap agar momen sejarah ini dapat dilakukan di tahun-tahun berikutnya.
“Usia kemerdekaan kita berusia 77 tahun dan itu patut kita syukuri, konteks syukur ini lah kita menghimpun 24 organisasi etnis menyelenggarakan upacara bendera hari ini, ini suatu momen sejarah yang harus kita lakukan di tahun-tahun berikutnya agar bisa menjadi contoh bagi kelompok masyarakat di mana saja di Indonesia ini,” harapnya.
Baca Juga: Kenali Sejarah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar Gelar Pameran Arsip, Ada Tragedi Mandor