Jumpa Pers EISCC ke 14 di Eiger Flagship Store Jl. Sumatera Bandung. Galih D (kiri bertopi), Kang Mamay (kedua kiri), Heri Jaro (kedua dari kanan) (
Foto pribadi Indra Gunawan)
Setelah kompetisi yang ke 13 pada 2019, tahun ini, penyedia perlengkapan peralatan pencinta alam ini kembali menggelarnya.
Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC) yang ke 14 digelar dari tanggal 13-17 Agustus 2022.
"EISCC menjadi barometer para atlet panjat dinding umum maupun nasional, sekaligus ajang saling intip para pelatihnya dalam melihat perkembangan dan peningkatan kualitas para atlet," ucap Manager Eiger Adventure Team Galih Donariko, saat jumpa pers di Eiger Flagship Jl. Sumatera Kota Bandung, Rabu (17/8/2022).
"Yang pastinya kegiatan lomba panjat dinding ini sudah jadi kegiatan rutin kami setiap menyambut Hari Kemerdekaan sebagai bentuk dukungan terhadap olahraga panjat dinding dan panjat tebing," kata Galih.
Sedangkan di tempat yang sama, Ketua Pelaksana EISCC 2022, Heri Jaro mengatakan, bahwa kegiatan ini diikuti oleh 160 orang dari berbagai kota.
"Lombanya sendiri sudah berlangsung dari tanggal 13 Agustus lalu. Sekarang ini hari terakhir. Total semuanya ada 160 peserta dari berbagai kota di Indonesia, tempatnya di Bandung," ucap Heri Jaro.
Diketahui, kategori yang dilombakan pula di antaranya kategori perorangan lead dan speed classic untuk putra-putri, serta Spider Kids se Jabar dengan kategori Lead dan Speed Classic untuk putra dan putri.
"Biasanya kan itu untuk dewasa, tahun ini kami baru pertama kali membuka katagori Spider Kids," kata orang yang akrab disapa Kang Jaro ini.
Menurutnya, katagori tersebut menjadi bentuk pengenalan jenis olahraga panjat dinding kepada bibit-bibit calon pemanjat di masa depan.
"Mereka ini kan bibit-bibit baru. Kita kenalkan, kita beri pembinaan, program latihan terarah, berkualitas serta dukungan. Kami yakin mereka nantinya bisa jadi penerus dan bisa jadi kebanggaan negeri ini," tutur Heri Jaro.
Sementara itu, pemanjat senior Indonesia Mamay S Salim yang ditemui Sonora Bandung, membenarkan, bahwa EISCC ini sudah menjadi kalender rutin kejuaraan tingkat umum nasional yang menghasilkan berbagai atlet panjang dinding nasional dan bahkan tingkat dunia, semisal Ronald Mamarimbing, Yuyun Yuniar, Eti Hendrawati, Amri, Yusuf Zulkarnaen, Abizar, Aspar Zaelolo, dan lainnya.
"Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini akan membawa kita ke Olimpiade 2024 dan 2028 mendatang. Yang pasti untuk membawa nama Indonesia di berbagai kejuaraan panjat dinding dalam maupun luar negeri," pungkasnya.