Banjarmasin, Sonora.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan temuan kasus pertama cacar monyet atau monkeypox, melalui konferensi pers, Sabtu (20/8).
Dia adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun dari DKI Jakarta, yang baru pulang dari luar negeri. Kini, yang bersangkutan tengah menjalani perawatan.
Kabar ini pun tentu membuat daerah lain lebih waspada terhadap penyebaran penyakit itu. Tak ketinggalan Kota Banjarmasin.
"Kasus pertama itu jadi atensi buat Pemko Banjarmasin," ucap Muhammad Ramadhan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Minggu (21/8) pagi.
Ia menerangkan, sejak diterimanya Surat Edaran (SE) Kemenkes pada 29 Juli lalu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada Kepala Puskesmas untuk antisipasi mitigasi risiko dan pencegahan dini.
"Insyaallah malam ini (21/8), kita juga akan lakukan sosialisasi lagi bersama Kepala Puskesmas, terkait penemuan pasien monkeypox sesuai dengan video Conference," jelasnya.
"Kita akan menindaklanjutinya sebagai antisipasi apabila ada menemukan indikasi yang dicurigai mengarah ke penyakit monkeypox," sambungnya lagi.
Baca Juga: Safety Riding Bersama Polresta Banjarmasin, Dari Pemakaian Helm Sampai Postur Tubuh
Ia membeberkan, usia rentan tertular monkeypox adalah 16 tahun kebawah. Sehingga diharapkan masyarakat tetap melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan tetap waspada.
"Kita juga mengaktifkan laporan mingguan untuk penyakit berpotensi wabah," pungkasnya.
Sekedar informasi, gejala cacar monyet biasanya kerap dilaporkan pada tubuh bagian atas.
Berbeda dengan cacar air yang dimulai dari lesi muncul di wajah dan berakhir menyebar ke nyaris seluruh bagian tubuh.
Gejala ruam atau lenting di pasien cacar monyet kerap diikuti, demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kedinginan dan kelelahan.
Baca Juga: Banjir Dukungan, Turnamen Tenis Meja DPRD Kalsel 2022 Sukses Digelar