Bagikan :
:quality(50)/photo/2022/08/21/61f29be359f73jpg-20220821023517.jpg)
Sonora.ID - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat Indonesia.
Diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula (glukosa) pada darah tinggi dan berada di batas normal.
Penyakit satu ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan baru akan terasa efeknya setelah masuk usia-usia tua.
Dengan mengetahui gejala-gejala diabetes, Anda bisa melakukan penanganan sejak dini dan mencegah terjadinya komplikasi di kemudian hari.
Dilansir Times of India, ternyata ada beberapa tanda di kaki yang menunjukkan gejala diabetes.
Tanda ini mudah untuk dikenali tanpa harus menjalani pemeriksaan.
Tanda apa saja yang perlu diwaspadai? Simak ulasannya berikut ini.
Kondisi Kaki Bisa Menunjukkan Gejala Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh memproses dan menggunakan glukosa dari makanan yang dikonsumsi.
Diabetes terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif memanfaatkan insulin yang dihasilkannya.
Diabetes dapat menyebabkan dua jenis masalah pada kaki yaitu neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer.
Pada neuropati diabetik, diabetes yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi dan merusak saraf. Menurut Mayo Clinic, kontrol gula darah yang buruk, riwayat diabetes, kelebihan berat badan dan merokok dapat meningkatkan risiko neuropati diabetik.
Sementara itu, penyakit pembuluh darah perifer juga mempengaruhi aliran darah, sehingga menimbulkan beberapa gejala yang timbul pada kaki itu sendiri.
Adapun berikut beberapa kondisi kaki yang bisa menunjukkan gejala diabetes:
1.Rasa Sakit atau Mati Rasa Pada Kaki
Neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi pada penderita diabetes.
Menurut Mayo Clinic, neuropati diabetik paling sering merusak saraf di tangan dan kaki.
Adapun gejala yang timbul biasanya adalah rasa sakit dan mati rasa di kaki dan tangan.
Jika sudah mengalami neuropati diabetik, seseorang juga bisa mengalami masalah sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah hingga jantung.
2. Kulit Pecah-pecah
Ulkus kaki adalah kondisi di mana kulit mengalami pecah-pecah atau luka yang dalam.
Ulkus kaki diabetik adalah luka terbuka yang umum terjadi pada sekitar 15 persen pasien diabetes, terutama di bagian bawah kaki.
Dalam kasus ringan, kondisi ini dapat menyebabkan kulit mengelupas. Namun pada kasus yang lebih parah, kaki sampai harus diamputasi.
3. Tinea Pedis atau Kaki Atlet
Tinea pedis atau kaki atlet adalah infeksi jamur menular yang menyebabkan berbagai masalah kulit gatal pada kaki.
Kerusakan saraf akibat diabetes juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena komplikasi kaki termasuk kaki atlet.
Kaki atlet adalah infeksi jamur yang menyebabkan gatal, kemerahan, dan pecah-pecah.
4.Kapalan
Diabetes juga dapat menyebabkan kaki jagung dan kapalan.
Menurut WebMD, kaki jagung adalah kondisi di mana terjadi penumpukan kulit keras di dekat area tulang jari kaki atau di antara jari kaki.
Sementara kapalan adalah penumpukan kulit keras di bagian bawah kaki.
5.Infeksi jamur pada kuku
Orang dengan diabetes juga memiliki risiko tinggi mengalami infeksi jamur yang disebut onikomikosis, yang biasanya mempengaruhi kuku kaki.
Infeksi ini menyebabkan kuku berubah warna (coklat kekuningan atau buram), tebal, dan rapuh.
6.Gangrene
Karena diabetes mempengaruhi pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen pada jari tangan dan kaki, hal itu dapat menyebabkan gangren.
Gangren terjadi karena aliran darah yang terputus dan jaringan kulit yang mati. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko dilakukannya amputasi.
:quality(50)/photo/2023/03/16/69e33862-7d2f-4300-b625-4e19c832-20230316073626.jpeg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/screenshot-2024-10-09-130115jpg-20241122082849.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/cuplikan-layar-2024-09-05-090343-20241122062448.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/15/15518010_5613228-1jpg-20241115062557.jpg)