Palembang, Sonora.ID - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) baru saja mengumumkan kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Karena hal tersebut, ada baiknya masyarakat mulai waspada dengan beberapa gejala yang menyertainya dan mencari tahu cara untuk mencegahnya.
Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang, Dr. Harun Hudari, Sp.PD, KP.TI, FINASIM, mengatakan bahwa penyakit monkeypox menular karena virus dari hewan ke manusia, kemudian dari manusia ke manusia. Penularannya lewat kontak langsung maupun tidak langsung.
Kontak langsung yang dimaksud seperti bersentuhan langsung dengan penderita, cairan tubuhnya bisa berupa ludah, air liur, ingus, atau darah bisa menularkan. Kontak tidak langsung misal benda-benda yang tertempel cairan tubuh pasien kemudian cairan tadi masuk ke tubuh melalui kulit, saluran nafas dan sebagainya.
Penularan juga bisa terjadi melalui saluran nafas seperti covid-19, yakni melalui droplet atau airborne.
"Pintu masuknya lebih banyak dibanding covid-19, tapi penularannya masih dalam penelitian apakah lebih cepat dari covid-19 atau lebih lambat,” ujarnya kepada Sonora, Minggu (21/8/2022).
Baca Juga: WASPADA! Kemenkes Temukan Kasus Cacar Monyet Pertama di Jakarta
Sampai sejauh ini belum ada obat khusus untuk monkeypox. Obat yang digunakan adalah obat untuk mengobati cacar api.
Melakukan pencegahan menjadi salah satu cara agar tidak semakin banyak kasus yang terjadi. Masyarakat perlu menghindari kontak dengan pasien-pasien yang dicurigai mengidap monkeypox.
Bagi nakes yang memeriksa harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sama seperti menangani pasien suspect covid-19.
Monkeypox berbahaya karena bukan hanya menyerang bagian tubuh luar saja seperti kulit tapi juga menyerang organ-organ vital dalam tubuh seperti paru-paru, bahkan otak.
Adapun masa inkubasinya selama satu hingga dua pekan sejak pertama kali si pasien terinfeksi. Pasien akan merasakan demam dan bintil-bintil berisi air diseluruh tubuh dan pembesaran kelenjar getah bening di leher atau ketiak.
“ Bila ada gejala, segera periksa kedokter atau rumah sakit, jangan tunggu sampai berat. Nanti dokter akan memeriksa dan mengambil specimen cairan tubuh untuk diperiksa lebih lanjut apakah positif atau tidak. Dokter akan menentukan apakah harus dirawat atau cukup isolasi mandiri. Penting untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan yang bergizi agar imunitas tubuh baik,” tutupnya.
Baca Juga: WHO Ganti Nama Cacar Monyet Jadi Clades, Ini Alasannya