Sonora.ID - Beberapa waktu lalu kelangkaan gas elpiji 3 kg di keluhkan oleh masyarakat kota Pekanbaru. Selain langka terdapat juga kenaikan harga yang dirasakan oleh masyarakat.
Kelangkaan gas elpiji di sebabkan oleh terhambatnya pendistribusian disalah satu SPBE yang menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran.
“Menurut informasi dari agen, itu keterlambatan pendistribusian dari Dumai, jadi SPBE tidak bisa mencukupi untuk agen, itu makanya kurang ke pangkalan,” ujar Smasul Bahri, selaku penyalur gas elpiji 3 Kg saat dimintai keterangan pada rabu (24/08/2022).
Ia menambahkan keterlambatan pendistribusian menyebabkan penurunan pasokan gas dan membatasi penjualan terhadap konsumen.
Baca Juga: Sebelum Meledak, Ini Tanda-tanda Kompor Gas Harus Diganti, Hati-hati Bisa Bahaya
Sejalan dengan ini Kepala Dinas Perindustrian dan Perdanggangan (Disperindag) kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut saat di temui pada rabu (24/08) mengatakan,adanya keterlambatan dalam pendistribusian.
Ia juga mengatakan kelangkaan ini terjadi karena adanya pangkalan yang nakal.
“Mereka tidak menjual kepada sasaran yang tidak seharusnya, seharusnya itu di jual kerumah tangga, langsung kepengguna, masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro kecil,” ucap Ingot.
Terkait permasalahan ini pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Pertamina pada senin (22/08), membahas terkait kelangkaan gas bersubsidi.
“Mulai kemarin harusnya sudah lancar dari SPBE ke agen dan pangkalan,” kata Ingot.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan sesuai dengan instruksi Gubernur, telah mempersiapkan satgas pengawasan penyaluran BBM dan gas elpiji bersubsidi, Sehingga jika ada oknum yang nakal akan di tindak lanjuti.
Namun, kata Ingot, Terkait harga eceran tertinggi (HET) gas bersubsidi di kota Pekanbaru berada di Rp. 18.000 rupiah, Jika ada penyalur yang memberikan harga tinggi bisa dilaporkan.
Lebih lanjut ia mengharapkan peran aktif masyarakat dalam hal kelangkaan dan penyimpangan pendistribusian, dengan melaporkan kepada aparat terdekat seperti RT dan RW dan lebih lanjut akan di laporkan ke dinas terkait.
“Jika ada laporan dari masyarakat kita langsung turun kelokasi memastikan dan mengambil tindakan,” tambahnya.
Baca Juga: Emak-emak Simak! Begini Ciri Tabung Gas Melon yang Tidak Boleh Dibeli, LANGSUNG dari Pertaminanya