Bahkan, pengurus partai di level pusat memberikan restu untuk maju di Pilgub Kalsel, terutama partai-partai di luar PDI-Perjuangan.
"Kita berteman baik (dengan pengurus DPP), kawan-kawan mendorong saya untuk serius di (Pilgub) 2024," jelas mantan aktivis HMI ini.
MRK menjelaskan kepastian maju atau tidaknya di Pilgub Kalsel ketika mendapatkan lampu hijau dari Andi Syamsuddin Arsyad.
Hal ini, sambungnya karena H. Isam merupakan tokoh masyarakat dan pengusaha yang peduli terhadap pembangunan Kalsel.
"Saya diajarkan ada dan akhlak, saya jujur sampai pada titik ini (DPR RI) karena bantuan dari H Isam, saya bukan anak saudagar dan anak pejabat, saya hanya mantan dosen dan aktivis. Saya harus menghadapi realita politik tidak mudah untuk menembus Senayan, tentu selain pertolongan Allah dan restu orang tua, ada kontribusi H Isam dalam perjalanan karir saya," kata dia.
Ia menyebut H. Isam merupakan figur pengusaha pribumi dan Islam yang punya keinginan untuk memajukan Banua.
Sebagai contoh, H. Isam berani berinvestasi pembangunan smelter nikel, dan pengolahan CPO di Kalsel.
Hal ini dikarenakan ingin membuka lapangan pekerjaan di Banua, padahal bisa jadi beliau membuka investasi di luar Kalsel.
"Niat saya dan pak Haji sama, saya ingin ada senyawa yang cocok, antara beliau sebagai pengusaha dan saya sebagai politisi, saya tidak ragu dan malu senyawa kami akan membawa Kalsel akan lebih maju," imbuh MRK.