Sonora.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah berhasil melakukan restrukturisasi Garuda Indonesia melalui Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang (PKPU).
“Kita sudah berhasil merestrukturisasi Garuda melalui PKPU sehingga Garuda kembali bisa untuk bergerak secara korporasi lebih sehat,” kata Erick dalam keterangan persnya secara virtual di kantor presiden, Rabu (24/08/2022).
Selain itu, Erick mengungkapkan, selesai putusan PKPU pemerintah akan kembali menyalurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Garuda Indonesia senilai Rp7,5 triliun rupiah.
“Pemerintah akan kembali membantu PMN sebesar Rp7,5 triliun yang sebenarnya sudah diputuskan hampir 1,5 tahun lalu, sebelum waktu itu kondisi COVID-19 terjadi,” ujarnya.
Setelah adanya restrukturisasi tersebut, lanjut Erick, Garuda Indonesia dan Citilink akan mulai menambah jumlah armadanya hingga di akhir tahun mencapai dua kali lipat dari yang ada saat ini.
“Saat ini merupakan momentum yang baik dimana recovery covid-19 sudah terjadi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah di 5,44 persen, maka tadi kita sampaikan ke bapak Presiden dan para menteri yang hadir Garuda setelah restrukturisasi PKPU ini akan mulai menambah jumlah pesawatnya kembali, di mana yang sekarang Garuda dan Citilink jumlahnya hanya 61 di akhir tahun akan mencapai angka 120 (armada),” ujarnya.
Keseimbangan dari armada ini, kata Erick, diharapkan bisa menekan harga tiket pesawat menjadi lebih murah. Erick berharap tahun ini Garuda bisa menerbangkan 61 pesawat dan Citilink 58 pesawat.
Erick mengungkapkan, harga tiket pesawat di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan harga tiket pesawat di luar negeri. Hal ini karena jumlah pesawat di Indonesia jumlahnya jauh lebih sedikit.
“Keseimbangan ini diharapkan memperbaiki harga tiket pesawat nasional,” ucapnya.
Erick juga memastikan bahwa harga sewa armada baru Garuda Indonesia ini akan sesuai dengan harga sewa di pasaran.
“Kita pastikan pesawat-pesawat yang baru ini harga sewanya sesuai dengan harga pasar, tidak harga seperti yang sebelumnya yang terindikasi bahkan sudah ada istilah tersangka untuk kasus korupsi untuk di Garuda,” pungkasnya.
Baca Juga: Menteri Erick Sebut Pengunjung Sarinah Capai 40 Ribu orang per hari