Pontianak, Sonora.ID – Kegiatan inkubator bisnis koperasi dan UKM angkatan II yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Barat resmi ditutup.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari sejak 24-26 Agustus di Grand Mahkota Hotel ini diikuti 30 orang pelaku usaha kerajinan binaan Dekranasda yang tersebar di 14 kabupaten/kota.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Barat, Junaidi menyampaikan, tujuan dilaksanakannya inkubator bisnis ini untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pengembangan kualitas produk khususnya kepada para pelaku kerajinan yang ada di Kalbar.
“Kemudian meningkatkan akses permodalan, pemasaran dan jaringan usaha sehingga pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya untuk lebih baik,” ucapnya saat penutupan inkubator bisnis, Jumat (26/8).
Baca Juga: Kinerja Ekspor di Provinsi Kalimantan Barat Meningkat
Hadir pula pada kegiatan penutupan tersebut Ketua Dekranasda Kalbar, Lismaryani Sutarmidji.
Dalam sambutannya ia mengatakan inkubator bisnis merupakan upaya dari Dinas Koperasi dan UKM untuk melatih UKM terutama pengrajin se-Kalbar agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan daerah lain di luar Kalbar bahkan menembus pasar ekspor.
Dikatakannya, misi Dekranasda salah satunya adalah meningkatkan daya saing perajin dan produk kerajinan berbasis kearifan lokal dengan selera global melalui pengembangan inovasi, desain, kreatifitas, serta efisiensi.
Untuk itu, dirinya mengharapkan dinas terkait bisa mendukung program Dekranasda Kalbar agar perajin di Kalbar dapat tumbuh dan bangkit serta berkembang setelah pandemi Covid-19.
Baca Juga: DKI Jakarta Ekspor Belasan Ton Beras Produksi Indramayu ke Arab Saudi
“Saya juga mengharapkan agar program regenerasi segera didorong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan semoga program yang dibuat nanti bisa disinergikan dengan Dekranasda Kalbar sehingga generasi muda atau kaum milenial bisa mengetahui hasil karya leluhur yang perlu dilestarikan dan ditekuni agar tidak punah dan menjadi suatu aktivitas ekonomi produktif sehingga bisa meningkatkan lapangan pekerjaan dan usaha,” jelasnya.
Lismaryani juga berharap kepada perajin, setelah mengikuti kegiatan ini mampu berkompetisi dalam usaha dan dapat mengembangkan jangkauan pasar baik secara offline maupun online dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Jangan sia-siakan kegiatan ini untuk terus berusaha, berkarya, berkreasi, dan mengembangkan inovasi, serta mengembangkan pasar baik secara offline maupun online dengan memanfaatkan teknologi digital,” pesannya.