Jumlahnya bisa mencapai r 2 1/2 hingga 3 cangkir cairan yang akan keluar dari kantung ketuban.
2. Warnanya sebagian besar jernih dan tidak berbau
Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meskipun beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin.
Ini juga biasanya berwarna merah muda bening atau sedikit diwarnai dengan garis-garis darah.
3. Ibu akan merasakan tekanan atau letupan tanpa rasa sakit
Beberapa orang mendeteksi tekanan ketika air ketuban mereka pecah. Yang lain mendengar suara letupan diikuti oleh kebocoran, tapi tidak menyakitkan.
Baca Juga: 5 Manfaat Tersebunyi Air Kelapa Bagi Ibu Hamil, Salah Satunya Meningkatkan Air Ketuban
4. Terasa seperti buang air kecil
Air ketuban yang merembes umumnya terasa seperti buang air kecil. Merembesnya air ketuban bisa terasa seperti inkontinensia urin.
Jika Anda masih tidak tahu apakah itu cairan ketuban atau air seni, coba lakukan trik ini: Duduklah selama beberapa menit, lalu berdiri kembali.
Jika masih ada cairan yang keluar, itu mungkin menandakan ketuban Anda pecah.
5. Tidak lengket dan kental seperti keputihan
Orang hamil juga dapat salah mengira pecahnya selaput ketuban sebagai cairan (yang dapat meningkat volumenya selama kehamilan), terutama jika keluar secara perlahan.
Sementara cairan ketuban dan keputihan (leukorea) cenderung tidak berba yang terakhir umumnya lebih lengket, lebih tebal, dan mungkin terlihat seperti lendir putih bening atau susu.
Di sisi lain cairan ketuban biasanya sangat tipis dan berair. Berhati-hati pula agar tidak mengacaukan pemecahan air dengan kehilangan sumbat lendir.
Sumbat lendir merupakan tanda lain dari mendekati persalinan.
Sumbat lendir terlihat seperti potongan yang lebih besar dari cairan agar-agar, kental, dan berwarna putih kekuningan dengan konsistensi seperti kotoran.
Itulah 5 ciri-ciri air ketuban merembes tanpa kontraksi, yuk mulai waspada mulai sekarang?
Baca Juga: Wanita Tidak Orgasme saat Seks Tetap Bisa Hamil, Mitos atau Fakta?