Medan, Sonora.ID - Dengan pertimbangan di Kota Medan sudah banyak bangunan pencakar langit, maka Landasan Udara Soewondo akan dipindahkan.
Kawasan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang menjadi pilihan sebagai lokasi baru Lanud Soewondo nantinya.
Panglima TNI Jendral Andika Perkasa mengatakan, bahwa status lahan seluas 1170 hektare di Hamparan Perak yang akan dijadikan lokasi baru Lanud Soewondo itu sudah dihibahkan oleh PTPN II.
"Bahwa lahan yang disiapkan oleh BUMN adalah lahan PTPN II di Hamparan Perak seluas 1170 hektare untuk sebagai relokasi Lanud Soewondo. Ini sudah sertifikat HGU dari BPN, berarti tidak ada kepemilikan ganda," ujar Andika.
Dalam arahannya, seperti dikutip dari akun Youtube resminya, Jendral Andika Perkasa mengatakan bahwa KSAU harus turut segera membuat anggaran, guna proses pemagaran lahan di Hamparan Perak.
"Kita harus segera hadir di situ, saya punya beberapa pengalaman. Menurut saya yang paling efektif adalah dengan cara membuat pagar," kata Jendral Andika Perkasa.
Baca Juga: OJK Reg 5 Sumbagut Terapkan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Dalam laporannya, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa lahan Hamparan Perak ini sangat cocok dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo. Secara geogfrafis karakternya mirip dengan Bandara Kualanamu.
"Secara umum, kondisi geografisnya baik, karena hampir sama dengan Kualanamu. Lalu, memang kedepan Soewondo ini tidak bisa dipertahankan lagi untuk sebuah bandara yang aman," ujar Fadjar.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan, pemindahan Lanud Soewondo karena dianggap terlalu dekat dengan permukiman dan gedung-gedung tinggi di sekitarnya.
Hadi menyebut lahan yang disiapkan seluas 1.170 hektare. Rencananya, lahan akan dibagi dua, yakni untuk pembangunan dan sebagian untuk cadangan.
Meski telah memilih lahan baru, Hadi mengaku belum mengetahui lahan eks Bandara Polonia atau Lanud Soewondo ini akan diapakan. Dia cuma menyebut yang terpenting lahan baru sudah tersedia. Dia juga belum memastikan kapan proses pembangunan dimulai. (R.a/trbmdn)