Pertama di Indonesia, Operasi Pemasangan Alat Bantu Gagal Ereksi Berhasil Dilakukan

4 September 2022 09:45 WIB
Spesialis urologi Rumah Sakit Melinda 2 Bandung, dr. Kuncoro Adi, Sp.U (K) saat menunjukkan Penile Prosthesis (alat bantu ereksi) di RS Melinda 2 Bandung, Sabtu (3/9/2022)
Spesialis urologi Rumah Sakit Melinda 2 Bandung, dr. Kuncoro Adi, Sp.U (K) saat menunjukkan Penile Prosthesis (alat bantu ereksi) di RS Melinda 2 Bandung, Sabtu (3/9/2022) ( Sonora/Indra Gunawan)

"Alhamdulillah operasi implan alat bantu ereksi ini berhasil kami lakukan pada seorang pasien saya yang sudah sekian tahun tidak dapat berhubungan badan dengan pasangannya. Dia gagal ereksi secara permanen akibat kecelakaan," papar dr. Kuncoro.

Disinggung mengenai cara kerja alat tersebut, dr. Kuncoro menjelaskan, bahwa di dalam kelamin pria ada tiga saluran yang dua di antaranya merupakan saluran untuk ereksi.

Saluran yang akan bereaksi ketika datang rangsangan seksual. Satu saluran lain adalah untuk saluran kencing.

"Bagi pria yang sehat, jika melihat atau dirangsang itu, darah akan langsung mengalir ke kedua saluran tersebut jadi menimbulkan ereksi. Tapi, pada pria yang tidak sehat karena gangguan tadi, darah tidak bisa mengalir sehingga gagal ereksi," jelas dr. Kuncoro.

"Kami tanam alat bantu itu atau Penile Prosthesis di dua saluran tersebut. Alatnya seperti ini, tipis memanjang dan berbentuk tabung. Tapi ini bukan penyalur darah ya, ini nanti berfungsi mengalirkan cairan khusus yang dialirkan ke dalamnya sehingga si kelamin dapat ereksi,"ungkap dr. Kuncoro.

lebih lanjut dr. Kuncoro memaparkan, selain ada semacam tabung yang ditanamkan di batang kelamin, ada juga reservoir yang disimpan di bawah perut. Juga sejenis pompa yang disimpan di dalam skrotum.

"Jadi saat si suami membutuhkan ereksi, ia bisa memencet pompa itu sehingga mengalirlah cairan dari reservoir ke tabung di dalam kelamin tadi dan bisa ereksi. Ereksinya pun dapat diatur mau berapa lama. Kalau dirasa sudah cukup, ya dipencet lagi dan posisi kelaminnya akan seperti semula," papar dr. Kuncoro.

"Ya sebenarnya simpel cara kerjanya. Nah, mudah-mudahan ini bisa menjadi jawaban bagi pria yang mengalami gagal ereksi, jadi masih ada harapan lah," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai harga atau biaya, dr. Kuncoro tidak menyebut angka pasti, namun berkisar di atas Rp150 jutaan termasuk biaya operasi dan lain-lain.

Baca Juga: Berhubungan Intim Gak Usah Banyak Modal! Disfungsi Ereksi Bisa Disembuhkan Hanya dengan Terapi Kejantanan Ini...

“Saya sangat berharap ini bisa dicover oleh BPJS sebenarnya. Secara pribadi saya akan sangat senang bila itu bisa diwujudkan, karena pasien dengan gangguan seperti ini cukup banyak, karena berbagai sebab tadi,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RS. Melinda 2 Bandung, Ancilla Linna Limmena, MM, M.Kes mengapresiasi prestasi yang diukir Urolog RS Melinda, dr. Kuncoro Adi. Menurutnya, hal ini bisa memberi harapan kepada para pasien dan mengharumkan nama Kota Bandung.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm