Foto: Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar, Herawanto usai penutupan Digisef di Ciwalk Bandung, Minggu (4/9/2022) / Gun (
)
Bandung, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) sukes menggelar Digital and Sharia Economic Festival (Digisef) dari 2-4 September 2022 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Kota Bandung.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar, Herawanto mengatakan, festival ini memberikan nilai tambah baik bagi Pemerintah Provinsi Jabar atau pun Pemerintah Kota Bandung, karena adanya peningkatan ekonomi syariah.
"Festival ekonomi syariah ini kami gelar dengan kerja sama berbagai pemerintah daerah. Selain menghadirkan nuansa digital dalam ekonomi keuangan syariah, juga mengangkat kehandalan teknologi digital dan tentunya juga mengenai ketahanan pangan," ucap Herawanto saat penutupan Digisef 2022 di Ciwalk Bandung, Minggu (4/9/2022).
"Ini menjadi nilai tambah bagi Kota Bandung, karena selama perhelatan Digisef, nilai transaksi dan bisnis matching di event ini meningkat dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan pasca pandemi ekonomi meningkat," ungkap Herawanto.
Menurutnya, adanya perkembangan teknologi dalam digitalisasi keuangan syariah ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi syariah itu sendiri.
Dan jika berbicara ekonomi keuangan syariah maka akan mengarah pada bidang bisnis skala besar dan kecil.
"Ekonomi keuangan syariah pun mesti menggunakan digitalisasi, agar potensi ekonomi syariah yang memiliki kebermanfaatan, dapat dirasakan oleh semua pihak tanpa memandang SARA. Ini penting sekali, karena masih mereka yang melihat ekonomi syariah hanya agama tertentu, padahal tidak," tegas Herawanto.
Perkembangam ekonomi syariah, lanjut Herawanto, harus ditekankan pada fungsi "Rahmatan lil'aalamin", serta perlu mengembangkan inklusifitas dan fungsi keberlanjutannya (sustainability) yang mengikuti perkembangan zaman peradaban, harus tak lekang oleh waktu dan dinamis.
Herawanto mengungkapkan, bahwa ekonomi syariah di Jabar harus dapat menjadi alternatif ekonomi yang efisien dan efektif, karena salah satu indikator pertumbuhannya adalah adalah penyaluran pembiayaan.
"Ekonomi syariah tumbuh positif dengan segala kebermanfaatannya, apalagi sudah terlihat pertumbuhannya pada kuartal 1 sebesar 13,19 persen, lalu Kuartal 2 sebesar 15,5 persen, dan pada kuartal 3 sebesar 15,7 persen," ungkapnya.
Diketahui, Jabar, menjadi provinsi pertama yang memiliki Pergub No 1/2022 tentang Pengembangan Ekonomi Syariah, dan tengah dibuat road map pengembangan 8 (delapan) sektor ekonomi syariah hingga 2025.
Di akhir Herawanto mengatakan, ekonomi syariah dan digitalisasi berpeluang besar memberikan kesempatan dan manfaat sama bagi semua elemen kehidupan.
Dengan demikian, ketahanan pangan hingga kelestarian alam bisa terus terjaga.