Dampak Kenaikan BBM, Harga Ikan dan Bahan Pangan Naik 20-35 Persen

5 September 2022 16:40 WIB
Suasana di Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Belawan - Tribun
Suasana di Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Belawan - Tribun ( )

Medan, Sonora.ID - Dampak kenaikan harga BBM Subsidi pada Sabtu (3/9/2022), mulai dirasakan para pedagang dan pengepul ikan laut di tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Belawan, Senin (5/9/2022).

Harga BBM yang dinilai mahal membuat banyak nelayan memilih tidak melaut, karena menimbang biaya melaut yang mahal tidak sebanding dengan hasil tangkapan yang minim.

Hal ini mengakibatkan hasil tangkapan laut menurun sehingga harga ikan laut pun melonjak naik.

Kenaikan harga ikan di Pelabuhan Belawan mencapai 35 persen.

Salah satu ikan yang mengalami kenaikan yaitu ikan dencis, yang semula dengan harga Rp.28.000 per kilogram menjadi Rp.36.000 per kilogramnya.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Pemprov DKI Akan Koordinasi Dengan Stakeholder Agar Sektor Lain Tetap Terjangkau

Syahnara, salah seorang pedagang ikan menyebutkan, banyak para pedagang saat ini mengeluh akibat harga ikan yang mengalami lonjakan yang sangat tinggi.

Untuk stok ikan laut saat ini, para pedagang hanya dapat mencukupi pesanan masyarakat yang berskala kecil saja.

Sementara untuk pemesanan skala besar, mereka mengaku tidak dapat memenuhinya akibat stok ikan yang terbatas.

"Kalau untuk stok ikan, yah cuman bisa memenuhi masyarakat aja. Kalau untuk pengusaha olahan ikan laut untuk saat ini kami tidak dapat mencukupinya karan stok ikan yang minim," kata syahnara, seperti dikutip dari tribunnews, Senin (5/9/2022).

Syahnara berharap, agar secepatnya pemerintah membantu nelayan dan masyarakat untuk menstabilkan kembali harga ikan.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Pemprov DKI Akan Koordinasi Dengan Stakeholder Agar Sektor Lain Tetap Terjangkau

Tarif Angkutan Barang Naik

Pasca harga BBM resmi mengalami kenaikan pada Sabtu (3/9/2022), harga tarif angkutan barang  khususnya angkutan bahan pangan juga mengalami penyesuaian di kisaran angka 20 persen hingga 23 persen.

Beberapa angkutan barang bahan pangan dari Kota Medan ke Kabupaten Karo dan sekitarnya mengalami kenaikan sebesar 21 persen.

Menurut seorang pedagang besar di Pasar Induk Kota Medan, kenaikan terjadi pada pick up pengangkut bahan pangan.

Untuk satu kali jalan pulang-pergi dengan muatan 2 hingga 3 ton, mengalami kenaikan harga angkut hingga Rp 850 ribuan.

Padahal harga sebelumnya masih di kisaran Rp 700 ribuan.

“Jika dikonversikan ke dalam bentuk harga barang, ada kenaikan sekitar Rp 100 hingga Rp 300 per kilo di tingkat pedagang besar atau bisa mencapai 500 rupiah tergantung jarak tempuhnya, " ungkap pedagang Rini, seperti dikutip dari Tribunnews, Senin (5/9/2022).

Potensi lompatan harga juga terjadi di tingkat pedagang pengecer di sejumlah wilayah Binjai, Langsa, Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai Hingga Tebing Tinggi, yang tentunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan pedagang pengecer di wilayah Kota Medan.

Pasalnya, pedagang pengecer dari wilayah tersebut kerap berbelanja di pasar induk di kota medan.

Baca Juga: Harga BBM Naik! Segini Kekayaan Arifin Tasrif Menteri ESDM yang Naik Signifikan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm