Maka, di hari kematian tokoh agama yang dikenal sebagai kyai itu, desa itu diliputi kemurungan.
Orang-orang terlihat—kalau tak menangis—hanya berdiam diri meratapi kehilangan yang amat sangat itu. Dan seperti biasa, liang lahat lelaki itu digali oleh Pak Bejo. Jenazahnya dimakamkan di siang hari.
Akan tetapi, di malam harinya, sesuatu yang amat tak biasa terjadi. Terdengar jelas dari arah kuburan itu, terdengar suara salawat yang membuat warga terbangun di tengah malam. Mereka kaget seketika.
Maka dengan mengumpulkan segenap keberanian juga kenekatan, beberapa orang memutuskan mendatangi kuburan itu.
Sesampainya di sana, betapa kagetnya mereka ketika melihat Pak Bejo sedang berkeringat sekujur tubuh, menggali kembali kuburan kyai itu. Oleh orang-orang, ia diteriaki lantas dibawa ke tengah-tengah desa, di hadapan banyak orang.
Di hadapan banyak orang itu, Pak Bejo malu habis-habisan. Kecurigaan warga yang selama ini dipendam telah terjawab.
Pak Bejo mengaku, setiap kali ada jenazah yang dikuburkan, malah harinya ia akan menggali kembali kuburan itu, mengambil sehelai rambut jenazah sebagai syarat untuk memakai pesugihan.
Namun, rencana iblis Pak Bejo itu telah gagal akibat niatnya yang tak lazim sama sekali terhadap jenazah orang saleh. Maka di malam itu, setelah dipermalukan dan sambil menangis, Pak Bejo mengakui kesalahan-kesalahannya. Ia, tidak bisa tid
Nb: Tulisan ini hanya fiksi belaka. Segala kesamaan nama, tempat, dan kejadian merupakan kebetulan.
Baca Juga: Amit-amit Tujuh Turunan! Ternyata Ini 8 Tanda Rumah Pelaku Pesugihan, Curiga Tetanggamu?