Pekanbaru, Sonora.ID - Peralihan Bank Riau Kepri menjadi Syariah terus menunjukkan perkembangan, per 31 Agustus 2022 Bank Riau Kepri Syariah memiliki aset mencapai Rp. 29,5 triliun lebih.
Direktur Utama Bank Riau Kepri Syariah Andi Buchari dalam kegiatan media gathering pada senin (05/09/2022) menyampaikan, selama sepulu hari menjadi syariah mengalami kenaikan laba dari tahun sebelumnya yang belum beralih menjadi syariah.
“Sepuluh hari setelah menjadi syariah laba kita 96 miliar sebelumnya 205 miliar, dari tahun lalu kita tumbuh per netnya 368 miliar,” ujar andi.
Ia menambahkan BRK Syariah tidak menetapkan target, dikarenakan kredit terus tumbuh dan tantangannya untuk meningkatkan kredit produktif minimal yang sudah dicapai.
Baca Juga: Wagubsu Ajak dan Berharap BSI Bangkitkan Ekonomi Keumatan
“Tantangannya lebih kepadaN meningkatkan kredit produktif minimal yang sudah dicapai, dimana BI mensyaratkan 20 persen, dan kita ingin lebih supaya ekonomi ini bisa lebih baik lagi,” ucapnya.
Perubahan menjadi Bank syariah yang mengusung tagline berkah untuk semua, hal ini berarti bukan hanya di khususkan untuk masyarakat muslim semata.
Dengan adanya perubahan ini Bank Riau kepri Syariah tentunya akan membuat produk-produk yang dapat diterima oleh masyarakat.
"Kami juga sudah mengadopsi sistem keuangan berkelanjutan, jadi bukan hanya mengedepankan profit, tapi juga memperhatikan masyarakat serta lingkungan sekitar. Jadi itu beberapa strategi yang akan kami jalankan kedepannya," tambahnya.
Dalam meningkatkan pelayanan, pihaknya juga menyampaikan seluruh elemen yang ada didalamnya harus paham mengenai perbankan syariah sehingga bisa memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat.
Baca Juga: Pemkot Palembang Buka Peluang Kerjasama dengan BSI Terkait Program KUR
Lebih lanjut ia menambahkan bahwasannya Bank Riau Kepri syariah saat ini menjadi bank syariah terbesar ketiga di tingkat nasional.
Ia juga berharap BRK Syariah dapat diterima oleh masyarakat bukan hanya dari sisi penyimpanan dana melainkan masyarakat juga bisa memanfaatkan untuk membangun usaha yang dimiliki.
“Datangah ke BRK, untuk usaha apapun yang penting usahanya sesuai dengan syariah, karena kita ada koridornya, dan kalo usahanya itu usaha prduktif dan akui di masyarakat saya yakin itu usaha syariah,” tambahnya.
Baca Juga: Pasar Perbankan Syariah di Palembang Masih Kecil, BSI Gencarkan Sosialisasi