Sonora.ID - Sejak duduk di bangku sekolah, siswa sudah diajari untuk membuat artikel, salah satunya adalah artikel ilmiah yang menjadi bagian salah satu karya ilmiah.
Dikutip dari buku milik Brotowidjoyo (2002), artikel ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Hal itu yang menjadi salah satu pembeda dengan artikel lainnya.
Pasalnya, artikel ilmiah dalam penulisannya, membutuhkan kaidah-kaidah yang sesuai dengan standar penulisan yang benar.
Berikut beberapa ciri artikel ilmiah:
Baca Juga: 4 Contoh Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan, Singkat, Padat dan Jelas!
Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah 6 contoh artikel ilmiah.
1. Inovasi Sistem Sekolah oleh Wisnu Aji
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan pendidikan maka dapat tercipta generasi yang memiliki karakter berkualitas dan mampu mengaktualisasikan diri untuk menjadi salah satu dari ujung tombak peradaban berkemajuan.
Di dalamnya disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada akhirnya adalah untuk menopang kesejahteraan rakyat Indonesia.
Jika di dalam Pembukaan disebutkan demikian, jika ditinjau lebih jauh mengenai realitas dari pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dari kata tercapai.
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Indonesia yang masih bisa dikatakan terpuruk tentunya akan membawa masalah yang sangat besar.
Akan dibawa ke manakah peradaban negeri ini kelak?
PEMBAHASAN
Sudah banyak orang atau lembaga yang melakukan survey terhadap pendidikan. Baik itu di tingkat sekolah sampai lintas negara.
Salah satu lembaga yang melakukan survey adalah PISA (Programme for International Student Assessment).
PISA sendiri menguji keterampilan membaca, matematika dan juga Ilmu Pengetahuan Alam. Dari hasil uji coba tersebut ternyata Indonesia nomor ke-64 negara dari 65 negara partisipan.
Lebih lanjut dengan pendidikan yang masih jauh dari negara-negara lainnya, jika melihat ke dalam media massa atau yang lainnya Selalu saja berita-berita buruk yang ditampilkan.
Di dalam media massa kerap kali diberitakan tindak kriminal hingga asusila yang dilakukan oleh para remaja. Para pelaku tersebut ternyata kebanyakan masih berstatus sebagai pelajar. Melihat dari dua gambaran problem di atas tampak jelas bahwa pendidikan di Indonesia sedang menuju saat masa kritis dalam segala kondisi.
Di dalam pendidikan Indonesia sangat membutuhkan sentuhan materi sekolah yang dipadukan dengan pendidikan karakter dan juga budi luhur.
Dengan dipadukannya pendidikan karakter dalam materi pelajaran maka asas negara akan penuh dengan kearifan.
Dengan adanya benih-benih karakter yang baik, inilah secara tidak langsung membuktikan telah adanya benih karakter yang tertanam pada diri individu masyarakat Indonesia, begitu pula dengan siswa-siswi Indonesia.
Inilah yang menjadi ciri khas siswa Indonesia dengan siswa dari bangsa lainnya. Wawasan intelektual yang dipadukan dengan budi pekerti seharusnya dapat menjadi modal tambah bagi para pelajar Indonesia untuk lebih unggul.
Dalam mewujudkan semua itu berbagai kebijakan dibuat oleh Pemerintah dengan harapan dapat mengarahkan para siswa menjadi unggul dalam segala bidang.
Di dalam dunia pendidikan sendiri perlu adanya inovasi baru untuk mengatasi permasalahan yang ada. Inovasi yang digunakan bertujuan untuk menciptakan generasi muda berkarakter, aktif, kreatif, dan kompetitif.
Tujuan dari inovasi ini kemudian disingkat dengan BATIK. Di dalam sistem sekolah ini mengedepankan adanya perubahan dalam tiga hal pokok, yakni metode pembelajaran, kalangan pengajar, dan kuantitas siswa di tiap kelas.
PENUTUP
Dari pembahasan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam sistem sekolah yang ada perlu adanya inovasi dalam belajar mengajar.
Inovasi tersebut adalah dengan menggunakan sistem sekolah BATIK. BATIK sendiri kepanjangan dari Berkarakter, Aktif, Kreatif dan Kompetitif.
Adapun dalam sistem ini mengedepankan metode pembelajaran, kalangan pengajar, dan kuantitas siswa di tiap kelas.
Baca Juga: 8 Contoh Teks Ceramah Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
2. Mie Instan
Setiap orang sudah pasti kenal dengan makanan cepat saji bernama mie instan Kecuali mudah diperoleh, variasi makanan yang satu ini juga mempunyai rasa yang sedap.Hanya saja, dibalik sifat praktis dan rasanya yang sangat sedap, mie instan juga mempunyai sejumlah resiko.
Menurut sejumlah hasil penelitian, Terlalu kerap mengonsumsi mie instan dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit kanker, ginjal dan usus buntu. Pada beberapa kasus orang yang mengkonsumsi mie instan berlebihan juga dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Sekiranya Anda umumnya mengonsumsi mie instan tiap-tiap hari, mulailah untuk menguranginya dengan tenggang waktu 2 hingga 3 hari dan lakukan sampai Anda terbebas dari mie instan sama sekali. Menurut penelitian rupanya di dalam mie instan terdapat kandungan lilin yang sangat membahayakan bagi kesehatan manusia.
Mie instan mengandung kandungan lilin yang berguna untuk membuat mie tak lengket satu dengan lainnya. Dengan seringnya kita mengonsumsi mie instan berarti kita juga sudah memasukkan banyak kandungan lilin ke dalam tubuh kita. Dengan seringnya kita mengonsumsi mie instan berarti kita juga sudah memasukkan banyak kandungan lilin ke dalam tubuh kita. Kandungan lilin tersebut akan merusak metode kerja pencernaan dalam tubuh karena baru dapat dicerna oleh tubuh dalam waktu minimal 2 hari.
PEMBAHASAN
Di samping kandungan zat lilin, di dalam mie instan juga terdapat natrium yang dapat menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan maag. Dan jika kiranya dikonsumsi berlebihan dalam waktu yang cukup lama, kandungan natrium ini tentu secara signifikan dapat memunculkan penyakit di atas.
Dan kiranya hal ini didasari oleh karena kandungan natrium yang bersifat menetralkan lambung, sehingga mengakibatkan lambung Anda akan mensekreasi asam dalam jumlah yang banyak supaya dapat mencerna makanan. Mie instan juga rupanya memiliki kandungan zat lain yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita, seperti MSG dan penambah rasa.