Klaten, Sonora.ID - Kini kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten melonjak tinggi hingga 395 kasus, bahkan 189 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Inayati Hasanah, mengungkapkan terdapat 395 kasus DBD sejak awal tahun hingga pekan kedua Agustus 2022.
" Terdapat 395 kasus DBD dan 19 orang meninggal dunia, yang tersebar di 11 tingkat Puskesmas diKlaten," tambahnya , Rabu (7/9/2022).
Tak hanya itu, Inayati mengatakan jika tercatat di 2 Puskesmas dengan kematian kasus DBD tertinggi di Puskesmas Klaten Utara tercatat 12 sakit dan 3 meninggal, Ngawen 19 sakit dan 4 meninggal dunia.
Dibandingkan dengan tahun 2021, kasus BDD mengalami peningkatan signifikan, di mana dulunya tercatat 143 kasus,dan 7 diantaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Tak Hanya Positif Covid-19, Ternyata Gibran Juga Terkena Demam Berdarah
Meroket Dibandingkan Tahun Lalu
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Cahyono Widodo mengatakan meningkatnya kasus DBD dan kematian lebih meroket dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jadi perlu kewaspaadan dari kita semua.
Cahyono juga mengatakan grafik lima tahun terakhir terkait kasus DBD yang tercatat di Dinkes, menunjukan kenaikan kasus dengan didominasi anak-anak.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),menerapkan 3 M, dan melakukan pemberantasan saran nyamuk (PSN).
Sementara itu, terkait orang yang meninggal dunia kemungkinan karena terlambat diantar ke pelayanan kesehatan terdekat.
Baca Juga: Tak Hanya Positif Covid-19, Ternyata Gibran Juga Terkena Demam Berdarah
Maka itu dirinya meminta apabila merasakan gejala DBD untuk segera memeriksakan diri lebih awal.
Tak hanya itu, Kasi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni menuturkan jika kasus kematian pada epidemi DBD terjadi karena pasien tak kunjung dibawa ke pelayanan kesehatan.
Sedangkan, DBD memiliki siklus yang harus terus dipantau.
Wahyuning juga mengatakan selama penanganan, pasien juga diminta memberikan keterangan yang jelas.
Mulai dari gejala hingga waktu awal sakit yang dialaminya, sebab penjelasan dari pasien sangat mempengaruhi penanganan medis yang diberikan dan berdampak pada proses pemulihan pasien.
Baca Juga: Cek! Ada Cara Palinh Efektif Berantas Nyamuk DBD Selain Fogging