Ada 5 Perang Besar di Palembang yang Banyak Masyarakat Tidak Tahu

9 September 2022 11:55 WIB
Gustavianus Sutan Adil
Gustavianus Sutan Adil ( )

Palembang, Sonora.ID – Ternyata ada lima perang besar yang terjadi di kota Palembang yang banyak masyarakat tidak tahu.

Gustavianus Sutan Adil, Penulis buku Perang Benteng, Perang Maritim Terbesar Abad 17 & 19 kepada sonora (08/09/2022) mengatakan buku Perang Benteng menceritakan perang besar di kota Palembang zaman kesultanan Palembang Darusalam melawan kolinialis; VOC, Inggris dan Belanda.

“ Ada rasa miris. Sejarah Palembang diluar tidak terdengar dengan betapa besarnya kesultanan Palembang. Justru yang banyak dibicarakan kedatuan Sriwijaya padahal kesultanan Palembang berkuasa 3 abad di Palembang. Ada sejarah Palembang seperti tenggelam,” ujarnya.

Perang Benteng adalah perang melawan kolonialis dengan mengandalkan benteng-benteng sebagai pertahanan sultan di sepanjang sungai Musi mulai dari Sungsang hingga Musi rawas.

Jumlah bentengnya ada 13. Yang tersisa hanya Benteng Kuto Besak. Yang lain tenggelam tidak terangkat.

Baca Juga: Soroti Tewasnya Santri Gontor Asal Palembang, Gubernur Sumsel : Jangan Ada Lagi Kekerasan !

“ Saya memberanikan diri membuat buku. Saya bukan sejarahwan, hanya pecinta sejarah, pemerhati sejarah, peneliti. Sejarah Palembang sedikit sekali terungkap ke  Indonesia. Sejarah banyak dari luar sumsel terutama dari Jawa.  Sejarah dan Budaya Palembang jarang terpublish. Kemungkingan karena literasi yang masih sedikit, peran masyarakat yang tidak merasakan ada sejarah besar itu, jadi mereka cuek tidak perhatian dengan budaya atau sejarah Palembang. Padahal cukup besar,” tukasnya.

Perang Benteng secara umum berkisah tentang kota Palembang, kerajaan Palembang dan   kesultanan Palembang. Lebih khusus menjelaskan adanya perang besar abad ke-17.

Di kota Palembang ada lima kali perang besar. Pertama tahun 1659 melawan VOC.

Benteng Kuto Besak dibakar habis oleh VOC. Disinilah awal berdirinya Kesultanan Palembang Darusalam. Perang kedua tahun 1813 melawan Inggris.

Kesultanan punya benteng-benteng salah satunya di Pulau Kemaro. Ada 3 benteng besar milik Kesultanan Palembang.

Dengan adanya benteng-benteng tersebut Inggris tidak bisa masuk ke Palembang dan mundur. Awalnya mereka hendak berdagang timah dan lada.

Baca Juga: Nyaris Perang Besar! 4 Negara Konflik Ini Berhasil Damai Berkat Indonesia

Perang ketiga tahun 1819 melawan Belanda. Dikenal dengan perang Menteng. Belanda kalah dan balik ke Batavia.

Akhir tahun 1819 Belanda datang lagi menyerang dan mereka kalah lagi, hingga tersebar kabar hingga ke Eropa.

Tahun 1821 Belanda menyerang lagi dengan kapal-kapal khusus. Dengan kelicikan dan intrik akhirnya Sultan Mahmud Badaruddin ditawan dan diasingkan ke Ternate.

“ Lima kali perang besar itu tidak terdengar. Saya menulis buku ini berdasarkan literasi buku-buku di perpustakaan nasional, kantor arsip negara serta buku-buku sejarahwan local seperti Bapak Johan Hanaviah dan karya ilmiah Ibu Farida, Warga Dalem, Dosen Unsri. Buku ini saya buat agar masyarakat tahu di Palembang pernah terjadi perang besar sebanyak lima kali,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolda Sumsel dan Gubernur Sumsel bersama forkompimda Sumsel dampingi kegiatan Wapres RI di Palembang

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm