Sonora.ID - Nama Arifin Panigoro memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dia dikenal sebagai ‘Raja Minyak’ yang taat membayar pajak.
Namanya juga pernah menduduki daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Selain jadi pebisnis, Arifin Panigoro juga sempat terjun ke politik mewakili PDIP dan pernah terpilih sebagai anggota DPR RI.
Profil Raja Minyak Indonesia
Arifin Panigoro lahir di Bandung pada 14 Maret 1945.
Saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Arifin Panigoro pernah menjadi kontraktor alat kelistrikan dari pintu ke pintu.
Setelah beberapa tahun lulus, ketika ada momentum oil boom, dia menjadi pendiri dan pemilik Medco Group, sebuah perusahaan energi dan pertambangan pada 1980.
Diketahui saat itu (1979-1980) harga minyak dunia setelah melambung tinggi. Minyak bumi pun menjadi komoditas primadona ekspor Indonesia.
Arifin bersama teman-temannya alumni ITB mencetuskan gagasan untuk membangun bisnis jasa pengeboran migas.
Apalagi saat itu bisnis tersebut masih dikuasai oleh orang asing lantaran modalnya yang cukup besar.
Pada 1992, Medco semakin berkembang dengan mengakuisisi Tesoro Indonesia Petroleum Company.
Pada 1994, perusahaan Arifin Panigoro tersebut pun mencatatkan saham perdananya di pasar bursa dan mengakuasisi operasi Stanvac di Indonesia.
Perkembangan energi yang luar biasa membawa Medco juga melakukan ekspansi bisnis besar-besaran, termasuk bisnis pembangkit listrik melalui anak usahanya, Medco Power Indonesia.
Selain dikenal sebagai Raja Minyak, Arifin Panigoro juga pernah terjun ke dunia politik.
Dia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dan ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2019-2024.
Arifin Panigoro meninggal dunia pada Minggu (27/2/2022) pukul 02.29 waktu Rochester Minneapolis USA di usia ke-76 tahun.
Harta Kekayaan Raja Minyak
Sang ‘Raja Minyak’ ini diketahui memiliki kekayaan bersih di awal 2021 sebesar 550 juta dollar Amerika Serikat (AS).
Dia juga masuk dalam urutan ke-47 orang terkaya di Indonesia versi Forbes persis di bawah konglomerat minyak lainnya, Soegiarto Adikoesoemo.
Arifin tercatat sebagai salah satu pengusaha yang taat membayar pajak. Dia pernah menjadi pembayar pajak terbesar dari Ditjen Pajak Kementerian Keuangan pada 2016 dan 2019.
Baca Juga: Ini Profil dan Harta Kekayaan Liz Truss, Perdana Menteri Inggris yang Baru Dilantik