Palembang, Sonora.ID – Gelombang penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus bergema di setiap wilayah di Indonesia.

Di Sumsel sendiri, Anggota DPRD Sumsel Fraksi PKS pada hari ini, Jum’at (09/09) kembali menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM dalam Rapat Paripurna ke-55 DPRD Sumsel yang berlangsung di Ruang Serbaguna Lantai III DPRD Sumsel.

Anggota DPRD Sumsel sekaligus Ketua Fraksi PKS DPRD Sumsel, Askweni mengatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM merupakan kado akhir tahun yang sangat pahit bagi masyarakat.

“Ini merupakan kado akhir tahun yang sangat pahit dari pemerintah, padahal beberapa hari terakhir ini kita sudah melihat reaksi ketidakpuasan masyarakat salah satunya demonstrasi,” ucap Askweni.

Baca Juga: Siap Beralih ke Motor Listrik, Respon Pejabat Pemprov dan Warga Bali Soal Kenaikan Harga BBM

Menurut Askweni, kenaikan harga BBM ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap para pelaku ekonomi baik dari sektor formal maupun informal, sehingga imbasnya harga bahan pokok juga ikut melonjak.

“Dengan kenaikan ini tentunya akan berdampak terhadap pelaku ekonomi baik formal maupun informal, sehingga imbasnya harga barang akan naik,” katanya.

Ia pun menyarankan kepada pemerintah agar anggaran belanja yang bukan prioritas dapat dialihkan untuk subsidi BBM.

“Belanja yang tidak prioritas kalau bisa dialihkan untuk subsudi BBM saja, infrastuktur jalan kalau bisa diperbaiki yang rusak dulu saja. Paling tidak kenaikan BBM ditunda dulu sampai akhir tahun nanti,” tutupnya.

 Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Besok Serikat Buruh akan Unjuk Rasa