Palembang, Sonora.ID– Aksi Demo menolak kenaikan BBM terjadi hampir diseluruh propinsi ditanah air.
Pengamat Sosial Sumsel, Prof. Dr. H. Abdullah IDI, M.Ed kepada Sonora (09/09/2022) mengatakan penolakan ini terjadi karena disatu sisi perkonomian masyarakat belum pulih pasca covid kemudian diikuti kenaikan BBM.
“ Wajar mereka merespon, menyampaikan aspirasi; bahwa ada kesulitan-kesulitan ditengah masyarakat, berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi dalam mendukung kehidupan mereka,” ujarnya.
Disisi lain pemerintah punya pandangan lain. Pandangan ditengah kondisi sulit ini harga minyak mentah dunia melonjak.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Harga Properti Masih Stabil
Setiap negara berbeda-beda kesiapannya termasuk bangsa kita yang kondisi ekonominya yang belum pulih.
Wajar saja bila pandangan berbeda. Kondisi di masyarakat yang merespon dengan adanya unjuk rasa.
Aspirasi masyarakat perlu direspon dengan dialog.
Sangat memungkinkan kebijakan yang sama-sama menguntungkan atau win-win solution.
Ada jalan tengah untuk penyelesaian masalah ini. Banyak orang-orang intelektual dari masing-masing pihak.
Jalan tengah menjadi penting sebab apabila merasa benar semua maka akan terlalu lama demo seperti ini.
“ Yang berunjuk rasa silahkan sampaikan aspirasinya dengan cara yang benar dan tidak melanggar aturan. Yang terpenting aspirasi sudah tersampaikan ke pemerintah. bagi aparat jangan terpancing emosi dan terjadi caos. Justru hasilnya akan timbul rasa benci dan gap. Yang diperlukan sekarang adalah memperkecil gap dengan dialog dan kebijakan,” tutupnya.