Sonora.ID - Berikut adalah cerita pesugihan tentang kekejaman seorang bapak yang rela menumbalkan anaknya sendiri demi menjadi seorang pejabat.
Selama bertahun-tahun, kehidupan Pak Broto selalu mentereng. Hampir seluruh keluarganya menjadi orang terpandang. Anak-anaknya menjadi pengusaha, dokter, tentara, hingga pejabat. Alhasil, keluarga Pak Broto begitu disegani para tetangga.
Suasana rumah Pak Broto pada suatu malam lumayan sepi. Di sana hanya ada Pak Broto dan istrinya, juga anak perempuannya yang cantik dan baru beranjak dewasa. Ia—tentu saja—belum bekerja sebagaimana kakak-kakaknya yang lain. Di ruang tamu, ketiga orang itu mengobrol tentang masa depan.
“Sinta, apa rencana kamu setelah lulus kuliah?” tanya Bu Broto.
“Betul, ketahui secara pasti tujuanmu, Nak,” kata Pak Broto. “Kamu harus tahu betapa mengerikannya hidup tanpa tujuan.”
Sinta hanya menunduk. Sebagai anak perempuan Pak Broto satu-satunya, ialah anak paling lemah lembut, selain juga tak sibuk memikirkan ambisi masa depan. Bagi Sinta, hidup akan semakin rumit jika dipenuhi target-target. Di sisi lain, keluarganya, terutama Pak Broto, punya pedoman yang berkebalikan sama sekali dengan itu.
Telah sejak lama Sinta ketahui bahwa ayahnya berambisi menjadi bupati di tempat ia tinggal, menyusul salah satu kakak laki-lakinya yang kini telah duduk di kursi DPRD. Sebagai istri, Bu Broto mendukung penuh niat suaminya itu. Anak-anaknya, yang sama ambisiusnya dengan Pak Broto, jadi pengobar abi semangat lantaran mengiming-imingi ayahnya kehidupan enak jadi penguasa. Hal-hal itulah yang membuat Pak Broto semakin tak terkendalikan. Di sisi lain, Sinta juga tak bisa melakukan apapun.
***
Bagi Pak Broto dan istri, mendapati anak perempuannya tak bergairah soal karier ialah sesuatu yang menyedihkan. Hal semacam itu, menurut keduanya, membuat malu keluarga di hadapan banyak orang. Merespon keadaan itu, tanpa sepengetahuan istrinya, Pak Broto membuat sebuah rencana.
Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Pesugihan Tuyul, Awas Tetanggamu Ada yang Begini!