KSP Dorong Pembangunan Ekosistem Sorgum sebagai Bahan Pangan Alternatif

14 September 2022 17:50 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat menyampaikan keynote speech dalam webinar yang digelar oleh Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), dari Gedung Bina Graha Jakarta,  Selasa (14/09/2022).
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat menyampaikan keynote speech dalam webinar yang digelar oleh Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI), dari Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (14/09/2022). ( Dok. Kantor Staf Presiden)

Sonora.ID - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali mendorong percepatan pengembangan ekosistem sorgum sebagai bahan pangan alternatif, dalam rangka menjamin stabilitas pangan nasional.

“Maka kita harus mulai membangun ekosistem pangan alternatif, khususnya sorgum. Saya pun berharap segala macam diskusi yang diadakan oleh para pakar menghasilkan sesuatu yang konkrit. Jangan hanya banyak beradu konsep, tapi miskin aplikasi,” ujar Moeldoko saat menjadi keynote speech dalam webinar bertajuk “Strategi Pengembangan dan Industrialisasi Sagu dan Sorgum Nasional Berbasis Korporasi”, dari Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (14/9/2022).

Moeldoko mengungkapkan, peningkatkan produktivitas pangan alternatif, merupakan strategi yang presisi bagi Indonesia, agar tidak hanya mengandalkan padi sebagai bahan pangan satu-satunya.

“Kita semua sudah tau keunggulan sorgum dan sagu yang memberikan potensi ekonomi yang besar bagi negara ini. Namun kita perlu membicarakan dan memikirkan kenapa dua komoditas ini masih belum bisa berkembang?” katanya.

Sementara, hal tersebut juga memiliki tantangan tersendiri. Menurut Moeldoko, minimnya jumlah off-taker (perusahaan yang menghubungkan komoditas petani ke pasar) menjadi penghambat pengembangan ekosistem sorgum.

Baca Juga: Satgas Koperasi Bermasalah Kunjungi KSP SB Pastikan Putusan PKPU Dilaksanakan

Oleh sebab itu, Moeldoko berpandangan para pemilik modal perlu diyakinkan untuk turut berkontribusi mengembangkan industri alternatif pangan nasional.

“Minimnya off-taker ini menyebabkan industri sorgum tidak berkembang. Maka budidaya sorgum tidak bertumbuh secara masif. Riset di sektor benih sorgum juga tidak berjalan gegap gempita. Kenapa? Karena sorgum belum menjadi pilihan,” kata Moeldoko.

Moeldoko pun berharap ekosistem sorgum bisa segera dimanfaatkan untuk pakan ternak karena Indonesia masih dalam status berkecukupan beras.

“Tapi ketika nanti kita menghadapi krisis, kita bisa dengan mudah menggeser sorgum untuk alternatif pangan manusia karena ekosistemnya sudah terbangun,” harap Purnawirawan Panglima TNI.

Seperti diketahui, jika dibandingkan dengan komoditas pangan lain, sorgum merupakan tanaman yang multifungsi karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bioetanol.

Biji sorgum tidak banyak berbeda dengan beras atau terigu, nira batang sorgum merupakan sumber bioetanol, dan ampas batang serta daun dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Baca Juga: Respons Aspirasi Anggota Koperasi, KemenKopUKM Tegaskan RAT KSP Indosurya Ditunda

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm