Saat hendak menulis sebuah karangan, kita biasanya akan memperhatikan jenis kalimat yang akan digunakan. Apakah termasuk kalimat langsung dan tidak langsung.
Menurut Yohanni Johns, kalimat langsung diartikan sebagai kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang telah diujarkan oleh seseorang. Pada bagian kutipan biasanya berbentuk kalimat tanya, kalimat berita, maupun kalimat perintah.
Adapun kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diujarkan orang. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya berupa kalimat berita.
Sebelum melihat contoh kalimat langsung dan tidak langsung, ada baiknya untuk melihat ciri-ciri dari jenis kalimat tersebut.
Ciri-ciri kalimat langsung:
Menggunakan tanda petik (“....”) dalam bahasa tulis
Bagian kutipan dapat berupa kalimat berita, kalimat perintah dan kalimat tanya
Bagian kutipan berupa kalimat berita
Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap
Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lainnya
Huruf pertama pada kalimat yang dipetik akan menggunakan huruf kapital.
Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisah menggunakan tanda baca koma (,)
Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
Ciri-ciri kalimat tidak langsung:
Tidak menggunakan tanda petik (“....”) dalam bahasa tulis
Bagian kutipan berupa kalimat berita
Menggunakan kata tugas berupa agar, sebab, bahwa, untuk, tentang, supaya dan
lainnya
Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip mengalami perubahan tergantung konteks kalimatnya, yakni: kata ganti orang pertama menjadi orang ketiga. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama
Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat
Struktur Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Struktur kalimat langsung:
Dilansir dari Gramedia, berikut struktur pada penulisan sebuah kalimat langsung yang perlu diperhatikan:
“[pernyataan yang diucapkan oleh subjek]” (,) [kata kerja diawali dengan huruf kecil] [subjek]. Contoh: “Tadi malam Mia mengerjakan tugas bahasa Indonesia”, kata Felix.
[Subjek] [kata kerja] (,) “[pernyataan yang diucapkan oleh subjek dengan diawali huruf kapital] [tanda baca]” Contoh: Felix berkata, “Tadi malam Mia mengerjakan tugas bahasa Indonesia.”
Di sisi lain, ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa struktur dari penulisan sebuah kalimat langsung berupa:
pengiring/kutipan Contoh: Ibu menyuruh, “Potong buncis itu supaya mudah dimakan!”
kutipan/pengiring Contoh: “Ayo berangkat sekarang saja!” teriak Claire marah kepada teman-temannya di lapangan sekolah.
kutipan/pengiring/kutipan Contoh: “Pak, Anda diminta datang” kata Lukas, “ke ruangan praktikum Biologi nanti pukul 11 siang.”
Struktur kalimat tidak langsung:
[subjek] [predikat] kata sambung] [kata yang diucapkan oleh subjek] Contoh: Andi mengatakan bahwa kemarin Tina telah pergi ke sekolah
Setelah mengetahui penjelasan mengenai kalimat langsung dan tidak langsung. Tidak ada salahnya untuk melihat contohnya untuk memahami materi ini lebih lanjut.
Contoh kalimat langsung:
“Aku akan pergi membeli mobil hari ini,” kata Dian.
“Jangan pergi!” teriak Sinta kepada Andi.
Ajeng mengatakan, “Didi akan membersihkan jendela rumahnya besok pagi.”
“Siapa yang belum membawa penugasan kelompok hari ini?” tanya Bu Guru sebelum memulai pelajaran matematika.
“Caca, kamu dipanggil Bu Dwi”, kata Dian, “disuruh menemui Beliau di kantor guru.”
“Aku akan menonton bioskop malam minggu nanti,” kata Sarah.
“Jangan bergerak!” gertak polisi kepada maling tersebut.
Luna mengatakan, “Acil akan membawa banyak makanan ke kelas di hari ulang tahunnya.”
“Siapa yang rambutnya masih gondrong?” tanya Pak Guru sebelum dimulainya upacara bendera.
“Tanti, kamu tadi dicari sama kakak kelas” kata Wita, “disuruh menemuinya di taman untuk proses pendaftaran OSIS.”
“Aku mau duduk di situ,” kata Caca.
“Jangan buang sampah di situ dong!” teriak Ajeng kepada segerombolan anak di taman.
Caca mengatakan, “Fia akan pindah sekolah ke Bali minggu depan.”
“Siapa yang mau ikut lomba 17 Agustus?” tanya Bu Linda di depan kelas.
“Lina, kamu tadi dipanggil Pak Andre”, kata Sinta, “disuruh menemui Beliau untuk mengikuti kelas tambahan persiapan olimpiade.”
Contoh kalimat tidak langsung:
Kakak menyuruhku untuk mencuci piring setelah makan
Ajeng mengatakan bahwa Didi akan memberikan jenderal rumahnya besok pagi
Ibu meminta Karin untuk membeli minyak di warung
Bapak mengatakan bahwa listrik harus sudah dipadamkan sebelum pukul 10 malam
Bu dokter menyuruh Lisa untuk tidak makan makanan yang keras terlebih dahulu selama pemasangan behel
Sinta berteriak kepada Andi untuk tidak pergi
Bu Guru bertanya apakah ada siswa yang belum membawa tugas kelompok hari ini
Sarah mengatakan dirinya ingin menonton bioskop malam minggu nanti
Luna mengatakan bahwa Acil akan membawa banyak makanan ke kelas di hari ulang tahunnya
Pak Guru bertanya kepada para siswa yang rambutnya masih gondrong sebelum upacara bendera dimulai
Caca mengatakan bahwa Fia akan pindah sekolah ke Bali minggu depan.
Ibu menyuruh adik untuk membantu membawakan segelas air putih ke ruang tamu
Bu Dewi mengatakan bahwa laki-laki yang mengantarnya adalah adiknya.
Kakak meminta adik untuk segera bersiap-siap ke sekolah agar tidak terlambat
Tante Lisa mengatakan bahwa Cici sudah sakit selama tiga hari di rumah sakit