Palembang, Sonora.ID - Bermula pada tahun 2019, Bijak Riyadi Ahadito dan istri kuliah di Jepang, melihat isu-isu tentang lingkungan maka tahun 2020 dibentuklah komunitas Zero Waste Palembang.
“Komunitas ini ingin mengedukasi ke masyarakat Sumsel agar mereka peka dengan isu-isu lingkungan,” ujar Bijak Riyadi Ahadito, Chief Operating Officer Zero Waste kepada sonora (15/09/2022).
Zero Waste saat ini fokus membuat sabun dari minyak jelantah. Minyak jelantah termasuk limbah karena tidak boleh dipakai lebih dari tiga kali penggunaan. Banyak masyarakat yang tidak paham dan memerlukan edukasi.
“February 2021 kami menggelar workshop cara membuat sabun dari minyak jelantah di salah satu café di Kota Palembang. Responnya cukup baik. Banyak yang datang dari berbagai kalangan mulai dari pemuda hingga dewasa, terutama ibu-ibu,” pungkasnya.
Ia mengatakan isu lingkungan perlu diangkat di Kota Palembang mengingat perbedaan yang mencolok dengan kehidupan di Jepang.
Kelihatan bersih, meskipun jarang terlihat tong sampah namun lingkunganya bersih. Sebaliknya di Indonesia banyak tong sampah tapi sampah banyak berterbaran.
“Kira-kira Indonesia bisa tidak? Perlu kontribusi semua element bangsa termasuk pemerintah. Orang Jepang kalau tidak ketemu tong sampah mereka memasukan sampah ke kantong mereka atau tas. Mereka tidak gengsi membawa sampah sendiri,” pungkasnya.
Ia mengatakan bahan-bahan untuk membuat sabun dari minyak jelantah antara lain wadah plastik tiga buah, pengaduk yang terbuat dari kayu atau silikon bukan logam, cetakan dari silikon, minyak jelantah, soda api, zat pewarna, zat pewangi dan air.
Proses pembuatannya kurang lebih dua jam, untuk bisa jadi sabun membutuhkan waktu satu harian. Sabun yang dihasilkan dari minyak jelantah tadi bisa dipakai untuk mencuci piring, mencuci baju, bahkan mandi.
Baca Juga: Merapat! Ini Cara Bikin Minyak Jelantah Bening Agar Bisa Dipakai Lagi