Tradisi Yaa Qowiyyu di Klaten Kembali Digelar Pasca Pandemi

16 September 2022 16:00 WIB
Tradisi Yaa Qowiyyu di Klaten Kembali Digelar Pasca Pandemi
Tradisi Yaa Qowiyyu di Klaten Kembali Digelar Pasca Pandemi ( Tribun Solo)

Solo, Sonora.ID - Kini kembali digelar Tradisi sebar apem Ya Qowiyyu di Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat (16/9/2022).

Diketahui, Yaa Qowiyyu merupakan tradisi pembagian kue apem dengan cara disebar, tradisi ini sempat absen 2 tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Pada tahun 2020 dan 2021 tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu Jatinom hanya diikuti oleh warga sekitar saja.

Namun, seiring kondisi Kabupaten Klaten yang semakin membaik, pada Jumat esok, sebaran apem dipastikan akan masuk dalam rangkaian Ya Qowiyyu.

Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu mengatakan jika diperkirakan ada sekitar 4 ton apem dari sedekah warga masyarakat yang akan disebar di Lapangan Klampeyan yang berada di dekat makam Ki Ageng Gribig, Klaten. Rabu (14/9/2022).

"Untuk gunungan apem saja sebanyak 2.000 buah apem yang disiapkan panitia kecamatan dan panitia acara dari Pengelola Pelestari Peninggalan Kiyai Ageng Gribig (P3KAG)," tambahnya.

Wahyuni juga mengatakan pembagian apem dari masyarakat ini murni dari kesadaran sendiri, dan nanti akan digabung dengan gunungan apem untuk dibagikan.

Nantinya, gunungan apem tersebut akan dikirab dari kantor kecamatan menuju Masjid Gedhe, pada hari ini atau Kamis (15/9).Sedangkan sedekah apem yang diberikan masyarakat, akan ditampung panitia acara dari P3KAG di Menara Lapangan Klampeyan.

Baca Juga: 5 Cara Melestarikan Budaya Daerah Agar Tidak Hilang, Simak di Sini

"Seusai salat Jumat, apem akan disebar ke masyarakat di Klampeyan, yang diawali oleh Bupati bersama tokoh masyarakat. Rencananya seluruh rangkaian pada sebar apem ini dijadwalkan akan dihadiri Menko Perekonomian dan Gubernur Jawa Tengah," tambahnya.

Wahyuni juga menjelaskan makna dari sebaran apem sendiri diawali saat Ki Ageng kripik pulang dari haji membawa air dan apem yang kemudian dibagikan kepada santrinya. Sebaran apem dijadikan sarana untuk menyebarkan kebaikan, yang akhirnya menjadi budaya yang hingga kini masih lestari.

"Apem tersebut berasal dari bahasa arab, afwan atau affuwun yang artinya adalah maaf atau yang sering diartikan untuk kesejahteraan,"tambahnya.

Menurut Wahyuni, dengan berlakunya PPKM level 1 di Kabupaten Klaten membuat tradisi sebar apem tahun 2022 dapat dilakukan secara normal.

Namun, pihaknya menghimbau berpedoman pada protokol kesehatan yakni tetap menggunakan masker.

Baca Juga: Apresiasi Grebek Suro Paguyuban Jawa, Sekda Landak: Upaya Lestarikan Budaya dan Tradisi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm