"Untuk ayam pedaging dari harga Rp23 ribu, kini sudah tembus ke harga Rp42 ribu per kilogram. Tak terbendung," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (19/9).
Ia menyebut, bahwa kenaikan harga ayam ini murni imbas dari kenaikan harga BBM. Dimana terjadi penambahan biaya angkut.
"Murni faktor harga BBM. Pedagangnya langsung yang bilang," tandasnya.
Selain ayam pedaging, kenaikan harga juga terjadi pada beras sekitar Rp2 ribu per liter. Baik untuk jenis beras usang, unus mutiara dan siam.
"Naik sekitar Rp2 ribu dari harga normal Rp10 ribu per liter," jelasnya.
Dalam hal ini, pihaknya berencana menggelar pasar murah pada Oktober mendatang di tiap kecamatan. Namun yang dijual yang hanya berupa minyak goreng dan gula.
"Kita tidak bisa menjual telur, ayam, atau beras, karena tidak bisa bertahan lama. Tapi multiplayer efek dari pasar murah bisa membantu warga. Misalnya subsidi sebesar Rp20 ribu yang diberikan dari komoditas yang dijual di pasar murah, bisa digunakan membeli ayam atau beras," tuntasnya.
Baca Juga: Soal BBM, Megawati: Pemerintahan Jokowi Pasti Sudah Benar-benar Mempertimbangkan