Sonora.ID - Seorang pebisnis zaman sekarang dituntut untuk bisa lincah mengambil keputusan dengan cepat dan tepat ditengah tantangan yang dinamis.
Butuh kecerdasan emosi agar keputusan yang diambil benar-benar dengan pertimbangan yang matang dan tidak mengikuti emosi.
Lalu bagaimana caranya untuk bisa mengontrol emosi dalam mengambil keputusan?
EQ Expert Indonesia Anthony Dio Martin mengungkapkan banyak orang salah kaprah dalam mengambil keputusan yang rasional sehingga cenderung ekstrim.
Baca Juga: 4 Shio yang Pandai Atur Emosi, Tak Pernah Lampiaskan Amarah pada Orang Lain!
“Ada orang yang menganggap bahwa kalau seandainya kita mengambil keputusan tidak usah melibatkan emosi sama sekali itu juga salah sebenarnya, ada lagi yang bilang kalau mau mengambil keputusan harus melibatkan emosi yang luar biasa itu juga salah,” tuturnya.
Anthony menjelaskan, ada 3 keadaan emosional yang berbahaya saat mengambil keputusan, pertama saat kondisi sedih, kedua saat kondisi senang dan ketiga saat kondisi sedang dalam kemarahan yang luar biasa.
“Nah mengambil keputusan dalam kondisi tersebut itu berbahaya, terutama 3 emosi tadi,” ucapnya.
Namun demikian, kata Anthony, yang menjadi tantangan juga ketika mengambil keputusan dengan rasional itu bukan berarti lantas tidak melibatkan emosi sama sekali, melainkan juga melibatkan sisi emosionalnya.
Baca Juga: 3 Shio yang Sering Mancing Emosi Orang Lain, Kerjanya Bikin Ribut Terus!
Anthony mengatakan, ada 2 hal yang perlu dilakukan dalam mengambil keputusan yang baik, pertama tanyakan pada otak (rasional).
“Jadi pada saat kita mengambil keputusan, saya selalu mengajarkan kepada pengambilan keputusan yang bagus itu gimana sih? Nanya ke rasional dulu, berarti menanyakan apa, pertanyaan yang paling penting kita tanyakan di otak adalah apakah kamu sudah mempertimbangkan semua kemungkinan-kemungkinan yang ada. Apa dampaknya, nanti akan seperti apa,” katanya.
Kedua, tanyakan pada hati. “Kita juga harus bertanya ke hati kita. yang ditanyakan ke hati kita adalah apakah ketika keputusan itu kamu ambil nanti kalau ada hal yang terburuk terjadi kamu siap tidak untuk menanggung dan melewati itu? Nah gimana perasaanmu ketika itu terjadi,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Anthony, apabila seseorang sudah siap untuk menghadapi semua keputusan yang diambil maka orang tersebut sudah mempertimbangkan dan menanyakan hati dan otak.
Anthony menambahkan, di dalam pengambilan keputusan dengan tidak boleh gegabah dan instan sangatlah menolong.
Supaya ego dan perasaan kita tidak terlalu terlibat dalam pengambilan keputusan maka salah satu cara terbaik adalah jeda atau tunda terlebih dahulu.
Baca Juga: Ferdy Sambo Senyum saat Rekonstruksi, Ahli Forensik Emosi Curiga Tak Sesuai Kejadian Asli