Palembang, Sonora.ID – Keuskupan Agung Palembang dalam waktu dekat (27 – 29 September 2022) akan menggelar sinode ke-3.
Felix Astono, SCJ Vikjen Keuskupan Agung Palembang, Ketua Panitia Sinode III Keuskupan Agung Palembang kepada Sonora (19/09/2022) menjelaskan apa itu sinode.
“ Sinode berasal dari kata sin dan hodes. Sin artinya bersama, hodes artinya bersama. Bila digabung berarti berjalan bersama,” ujarnya.
Dalam sinode nanti perwakilan-perwakilan umat di Keuskupan Agung Palembang dari segala lapisan baik biarawan/i, komisi-komisi, yayasan berkumpul bersama melihat pergerakan-pergerakan , pelayanan-pelayanan, kebersamaan dalam masyarakat dan mengupayakan kedepan bagaimana.
Baca Juga: Pesan Kesan Mgr. Yohanes Harun Yuwono, 2 Bulan Menjadi Uskup Agung Palembang
“ Bersinode : umat bergerak bersama, berbicara bersama, merenung bersama untuk melangkah kedepan. Bagaimana dalam kebersamaan bisa bertumbuh bersama untuk semakin baik kedepan dalam hidup bergereja, bermasyarakat dan berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia,” pungkasnya.
Sinode ke-3 ini akan melibatkan semua umat. Diperkirakan akan hadir sebanyak 250 orang.
Keuskupan Agung Palembang meliputi 3 propinsi; Sumsel, Jambi dan Bengkulu.
Perwakilan umat akan hadir sesuai peran masing-masing terutama para pastor paroki, dewan pastoral paroki, kelompok-kelompok perwakilan dimasing-masing wilayah.
Adapun tema dari Sinode ke-3 adalah Berjalan Bersama semakin beriman dan Berbuah Limpah.
Baca Juga: Mrg. Yohanes Harun Yuwono Menjabat Sebagai Uskup Agung Palembang
“Awal rencananya digelar 2020, namun karena pandemic molor. Namun proses itu tidak berhenti diawali dari kelompok-kelompok kecil, dekanat. Yang dibahas adalah hasil rangkuman evaluasi, kegiatan selama 2 tahun. Hasil sinode umat dari kelompok-kelompok kecil, paroki dan sebagainya. Sebagai bagian dari diskusi hasil kunjungan bapak Uskup Agung ke Paroki-paroki. Ada 3 hal rangkuman itu akan dibahas dan diskusikan,” ujarnya.
Sebagi umat katolik memiliki keinginan untuk berjalan bersama dalam konteks umat sendiri sehingga punya arah kedepan, berbuah limpah.
Gereja berkontribusi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Kedepan keberadaan gereja katolik bisa berjalan bersama-sama pemerintah untuk membangun bangsa yang baik berkembang dan bersatu.
Umat katolik bisa hadir dan menghayati iman mereka dengan baik. Mereka melaksanakan peran masing-masing sesuai iman, berbagi kasih, melayani sesuai peran masing-masing.
“ Untuk umat katolik apa yang sudah diupayakan, dilakukan dengan baik, dalam satu semangat dan satu hati dan bisa memberi masukan kepada bapak uskup agung untuk melaksanakan kegembalaan dengan baik. Hasil sinode jadi masukan bapak uskup dalam tugas kegembalaan memimpin umat katolik di keuskupan agung Palembang. Mari bergandengan tangan untuk membangun bangsa dan ambil bagian untuk memajukan bangsa sesuai peran masing-masing,” tutupnya.
Baca Juga: Crisis Center Keuskupan Agung Palembang Gelar Vaksinasi Massal Covid-19